GROBOGAN – Di hari pertama penyelenggaraan pameran Ina Craft 2019, sebanyak 75 kerajinan tangan ukir berbahan kayu produksi Asri Art laris dibeli para pengunjung. Kerajinan tersebut dibentuk menjadi beragam benda, seperti set miniatur meja kursi tamu khas Kabupaten Grobogan.
Pameran kelas internasional yang diselenggarakan di gedung Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta ini berhasil membuat pengunjung dari beberapa daerah tertarik dengan kerajinan yang dibuat Imam Endro Chaeru, warga Desa Klampok, Kecamatan Godong tersebut. Pasalnya, keunikan dalam membentuk miniatur menjadi daya tarik pengunjung pameran ini.
Hal itu diungkapkan langsung staf Bagian Perekonomian Setda Grobogan yang menjaga stan tersebut.
“Banyak yang membeli barang kerajinan seperti miniatur dan patung-patung ukiran kayu. Ada yang dari luar negeri, seperti India, Jepang, Cina dan juga kaum-kaum Tionghoa. Menurut mereka, sebagian besar tadi merupakan penggemar barang antik, apalagi harganya cukup murah berkisar antara Rp 70.000-150. 000,” kata Pugarta, panggilan akrabnya, saat dikonfirmasi Kamis (25/4).
Selain benda ukir berbahan kayu, pihak Bagian Perekonomian juga membawa batik khas Grobogan. Batik tulis dengan beragam motif ini kerap dibawa ke setiap pameran-pameran. Terutama pameran di INA Craft 2019 ini.
Hanya saja, batik tulis ini masih kurang diminati masyarakat meski harganya masih berada di angka yang cukup murah yakni Rp 225 ribu per dua meter dibandingkan batik tulis dari daerah lain yang harganya berada di atas Rp 300 ribu.
“Kami juga bawa batik khas Grobogan. Setiap pameran kita juga selalu membawa walaupun masih kurang peminatnya. Namun, kita tetap konsisten dalam mengenalkan batik Grobogan ini,” ucap Pugarta yang akan bertugas menjaga stan tersebut hingga pameran berakhir pada Minggu (28/4).
Sementara itu, Kabag Perekonomian Setda Grobogan Pradana Setyawan mengatakan, event expo INA Craft 2019 ini merupakan ajang promosi industri kerajinan berskala internasional.
Peserta dari pameran ini antara lain produsen dan perajin, eksportir dan importir atau agen produk kerajinan, kementerian dan Pemkab Grobogan. Saah satunya Kabupaten Grobogan ini.
Pria yang akrab disapa Danis ini menyatakan bangga karena produk kerajinan ukir berbahan kayu buatan Kabupaten Grobogan bisa bersaing dalam pameran kelas internasional tersebut. Ayah tiga anak tersebut berharap dalam pameran ini dapat dijadikan inspirasi bisnis UMKM yang ada di daerah ini.
“Harapan kami, event ini bisa dijadikan sumber inspirasi bisnis UMKM, baik berupa daya saing produk dan kreativitas, pemasaran maupun berbagai program pengembangan potensi ekonomi lokal,” ujar Danis.
suarabaru.id/Hana Eswe.