TEMANGGUNG- Pemerintah Kabupaten Temanggung berencana akan menggelar acara “Slametan wiwit mbako merti Bhumi Phala 2019” pada 27 April mendatang di Alun-alun Temanggung. “Kegiatan dengan 1.000 tumpeng itu, untuk mengawali masa tanam tembakau 2019,” kata Bupati Temanggung M Al Khadziq.
Al Khadziq mengatakan, kegiatan slametan semacam itu sering dilaksanakan para petani tembakau menjelang masa tanam di masing-masing desanya. Namun, pada tahun ini Pemerintah Kabupaten Temanggung mengambil inisiatif menggelarnya secara bersamaan dan dipusatkan di Alun-alun Kota Temanggung.
Menurutnya, Pemkab Temanggung menargetkan jumlah petani tembakau dari lereng Gunung Sumbing dan Sindoro yang akan menghadiri kegiatan tersebut sekitar 20.000 petani tembakau.
Dan, saat ini yang sudah sekitar 2.000 tumpeng partisipasi dari masyarakat yang sudah mendaftarkan diri .
Khadziq menambahkan, nantinya sebelum doa bersama yang akan dipimpin KH Hasyim Affandi (mantan Bupati Temanggung periode 2008-2013), para petani dan keluarganya akan membawa tumpeng dan lauk-pauknya berupa ingkung ayam untuk dimakan bersama.
“Setelah doa bersama, selain ada pentas seni juga nantinya nasi tumpeng beserta ingkung ayam akan dimakan bersama-sama,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya memohon kepada Tuhan yang Mahakuasa agar masa tanam tembakau 2019 dapat memberikan berkah yang sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat Temanggung. Selain itu, latar belakang kegiatan ini karena dalam beberapa tahun terakhir kondisi pertembakauan di Temanggung kurang menggembirakan.
Al Khadziq juga berharap semua pihak dapat meluruskan pada “jalur” yang benar. Sehingga, kegiatan 27 April mendatang tersebut bertujuan untuk menyatukan semua elemen pertembakauan agar bersama-sama membangun pertembakauan Temanggung yang lebih bersih, jujur, tidak saling potong, tidak saling merugikan.
“Kalau saling merugikan yang benar-benar menjadi korban adalah petani,” katanya.
Suarabaru.Id/yon