REMBANG (SUARABARU.ID) – PT Semen Gresik (SG) melalui program SG Peduli menjadikan momentum Ramadan tahun 2021 untuk meningkatkan kinerja dan semangat spiritualitas. Dalam memperingati Nuzulul Quran, pabrik semen yang berlokasi di Gunem, Rembang ini memberikan santunan dan bingkisan kepada 128 anak yatim.
Agenda tersebut mengusung tajuk Peringatan Nuzulul Quran dan Santunan Anak Yatim yang digelar di Rumah BUMN Rembang.
Selain dihadiri perwakilan manajemen SG, kegiatan bernuansa Islami dan penuh keakraban yang digelar di Rumah BUMN Rembang ini, diikuti anak yatim piatu di sekitar lingkungan perusahaan. Mengingat situasi pandemi Covid-19, dari total 128 anak yang disantuni, secara simbolis hanya didatangkan 20 anak ke Rumah BUMN.
Menurut Kepala Unit Komunikasi dan CSR SG Dharma Sunyata, santunan anak yatim melalui program SG Peduli ini sebagai komitmen SG untuk senantiasa memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Rembang, khususnya kepada anak yatim piatu pada bulan Ramadhan yang penuh berkah.
“Kami akan selalu berusaha hadir di tengah – tengah mereka, anak yatim piatu ini, agar mereka juga merasakan keberkahan dan suka cita di bulan suci ini bersama kami,” tandas Dharma dalam siaran persnya.
Menurut Dharma, kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun, namun karena masa pandemi Covid-19, program SG Peduli berupa kegiatan santunan anak yatim pada tahun 2021 ini dilaksanakan dalam pembatasan protokol kesehatan. Para peserta pun diwajibkan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Diakuinya, pandemi Covid-19 memang telah mengoyak sendi-sendi ekonomi dan hubungan sosial antar manusia. Meskipun demikian, kondisi ini jangan sampai membuat patah semangat, justru dijadikan momentum berbagi dengan sesama, salah satunya melalui pemberian santunan. Harapannya, makin merekatkan tali persaudaraan sebagai sesama anak bangsa (ukhuwah wathaniyah) dan sesama muslim (ukhuwah Islamiyah).
Progam SG Peduli, lanjut dia, juga menjadi spirit bagi anak yatim piatu di sekitar perusahaan SG pabrik Rembang agar selalu memiliki optimisme menatap masa depan. Sebab mereka tak sendirian karena di sekitar mereka pasti akan ada pihak-pihak yang peduli dan berempati dengan keberadaan dan nasib mereka.
Dia pun berharap, program santunan ini menciptakan implikasi luas yaitu terciptanya sinergi dan keharmonisan antara SG dengan masyarakat sekitar yang tinggal di Desa Kajar, Tegaldowo, Pasucen, Timbrangan, Kadiwono (Kabupaten Rembang) dan Ngampel (Kabupaten Blora).
‘’Kami selalu menjaga ukhuwah dengan warga sekitar, dan minta support dan doa yang tak pernah putus agar kehadiran kami terus memberikan kemaslahatan dan berkah,’’ tegasnya.
Ustad Ahmad Mujid dari Desa Tegaldowo juga dihadirkan pada Peringatan Nuzulul Quran dan Santunan Anak Yatim, guna menyampaikan tausiyah pencerahan dengan materi peristiwa turunnya Alquran dan aktualisasi amalan-amalan sholeh dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya keutamaan menyayangi anak yatim. Menurut ustad, sedekah atau donasi yang diberikan kepada anak yatim tak akan membuat harta berkurang, sebaliknya akan membuka pintu rezeki yang lain. Acara diakhiri dengan doa bersama.