GROBOGAN – Areal persawahan di Desa Werdoyo dan Desa Guyangan, Kecamatan Godong masih terendam banjir. Terlihat dari pantauan suarabaru.id, areal tersebut tampak seperti lautan, Rabu (17/4). Menurut keterangan warga, banjir ini terjadi sejak Senin (15/4) malam.
“Banjirnya ini sudah dua hari, saya sampai tidak bisa bekerja di sawah. Banjirnya sudah sepaha, semua tanaman padi yang baru saja ditanam terendam banjir. Sampai sekarang belum surut,” kata Parjan, seorang petani di Desa Werdoyo.
Lain halnya dengan pengemudi kendaraan bermotor yang melewati ruas jalur Penawangan-Truko. Daryanti, misalnya. Warga Desa Gundi ini harus menaikkan kakinya lagi lebih tinggi. Pasalnya, ibu dua anak ini tidak ingin kakinya terkena cipratan air.
“Kalau yang di jalan memang tidak setinggi yang di areal persawahan, tetapi airnya juga menggenang di jalan, jadi saya angkat kaki saya meski saya pakai motor matik agar tidak kecipratan,” ujar Daryanti.
Bencana banjir di Desa Werdoyo ini tepatnya di Dusun Galeh. Sekitar 50 ha sawah dan lima rumah warga dilaporkan terendam banjir. Meski demikian, tidak ada korban jiwa. Namun, terlihat ada beberapa anak-anak mengisi waktu liburnya bermain di area genangan banjir.
Kepala BPBD Grobogan, Endang Sulistyaningsih saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan banjir di Kecamatan Godong. Tepatnya di Desa Kemloko. “Bantuan dari BPBD yakni memberikan bantuan zak sebagai upaya penanganan darurat di sekitar Sungai Jajar, Desa Kemloko, Kecamatan Godong,” kata Endang, sapaan akrabnya,
Endang juga berpesan, anak-anak yang memanfaatkan banjir untuk bermain atau berenang harus dihindari saja. Hal tersebut dianggap membahayakan keselamatan diri sendiri. “Kami mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di lokasi banjir agar tidak memberiarkan anaknya bermain di genangan banjir, apalagi yang di dekat sungai,” pungkasnya.
suarabaru.id/Hana Eswe.