GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Warga Desa Pulorejo digegerkan dengan adanya penemuan mayat di Jalan Semarang – Purwodadi Km 07, Jumat (23/4/2021).
Menurut Erna (31), warga setempat, sebelum penemuan mayat, empat hari berturut-turut dia kerap melihat laki-laki setengah baya yang duduk-duduk di sekitaran tempat penemuan tersebut. Kemudian, menjelang Maghrib, Hartono (51), Kadus Pulorejo, mendapatkan informasi dari kepala desa setempat terkait adanya laki-laki yang tergeletak di TKP.
Mendapat informasi tersebut, Hartono bersama warga lainnya mengecek. Namun, setelah dicek, laki-laki tersebut sudah tidak bernyawa. Hartono langsung menghubungi Bhabinkamtibmas setempat dan laporan tersebut diteruskan ke Polsek Purwodadi.
Personel unit Reskrim Polsek Purwodadi bersama tim inafis Polres Grobogan dan tim medis dari PSC Dinkes Grobogan dan PMI Grobogan langsung meluncur ke TKP. Sesampainya di sana, tim inafis dan tim medis melakukan pemeriksaan luar.
“Dari hasil pemeriksaan luar terhadap mayat korban tidak ditemukan luka atau bekas kekerasan, diduga korban meninggal akibat dehidrasi berat dan telah meninggal kurang lebih enam jam sebelumnya,” jelas Kapolsek Purwodadi, AKP Saptono Widyo.
Selain melakukan pemeriksaan luar, petugas juga menemukan barang bukti lain berupa sepasang sandal dan bekas bungkus makanan yang diduga milik korban. Tak hanya itu, ruang yang terbuka tanpa adanya pelindung membuat panas matahari dapat mengenai tubuh korban secara langsung.
“Setelah dilakukan pemeriksaan luar dan mengumpulkan barang bukti, tim melakukan penelusuran identitas karena tidak ditemukan identitas apapun pada diri korban,” tambah AKP Sapto, sapaan akrabnya.
Penelusuran identitas ini, lanjut AKP Sapto, dilakukan dengan cara mengambil poto korban dan dikirimkan ke grup WA Polsek Purwodadi. Para Bhabinkamtibmas langsung diminta meneruskan informasi tersebut kepada kepala desa masing-masing.
“Setelah itu, kami langsung mendapatkan informasi bahwa korban bernama Suwarno (61), warga Lingkungan Kuripan, Kecamatan Purwodadi. Untuk memastikan, anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Kuripan langsung mendatangi TKP bersama anak kandung korban,” tambah AKP Saptono.
Setelah dicek, Teguh, anak kandung korban, membenarkan jika jenazah tersebut adalah ayah kandungnya. Dari keterangannya, ayah korban telah mengalami pikun dan kerap pergi dari rumah. Selain itu, almarhum juga punya riwayat struk ringan.
“Pihak keluarga mengaku ikhlas dengan kematian korban dan menolak dilakukan otopsi. Usai dilakukan pemeriksaan, jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” tutup AKP Sapto.
Hana Eswe.