JAKARTA (SUARABARU.ID) – Pelatih Porto Sergio Conceicao merasa kekalahan 0-2 dari Chelsea dalam leg pertama perempat final Liga Champions sebagai hasil yang sadis.
Pasalnya Porto memang terbilang cukup dominan menciptakan peluang dalam pertandingan yang dimainkan di Stadion Ramon Sanchez-Pizjuan, Sevilla, Spanyol, Rabu waktu setempat (Kamis WIB) tersebut.
“Hasil yang cukup sadis, tetapi pada akhirnya yang dihitung adalah gol dan Chelsea mencetaknya sementara kami tidak,” kata Conceicao selepas laga kepada stasiun televisi TVI dilansir UEFA.
Statistik laman resmi UEFA mencatat Porto melepaskan 12 percobaan tembakan sepanjang laga, dua kali lipat lebih banyak dibandingkan Chelsea, tetapi tak satu pun berbuah gol ketika gawang mereka sendiri dibobol dua kali oleh Mason Mount dan Ben Chilwell.
“Kami tampil sangat baik, konsisten dalam bertahan dan mampu mengancam saat menyerang. Kami bisa menciptakan beberapa peluang, sayangnya tidak ada gol,” kata Conceicao.
Kendati sudah berada dalam posisi terjepit diwajibkan menang dengan skor serupa atas Chelsea di leg kedua, yang juga dimainkan di Ramon Sanchez-Pizjuan pekan depan, Conceicao tidak mau kehilangan kepercayaan akan peluang Chelsea.
“Kita sekarang masih ada di pertengahan sebuah babak, mari tetap percaya. Para pemain tampil begitu fantastis, mereka punya banyak senjata tapi kami bermain lebih superior. Sayangnya tidak ada kemenangan moral, hanya hasil akhir yang dihitung,” ujarnya.
Kepercayaan serupa juga diutarakan gelandang pinjaman dari Liverpool, Marko Grujic, yang menegaskan musim ini Porto sudah menunjukkan bahwa segalanya bisa terjadi di Liga Champions, merujuk pada keberhasilan mereka menyingkirkan raksasa Italia Juventus di babak sebelumnya.
“Sulit menerima hasil ini sebetulnya, sebab di babak pertama saja kami melepaskan delapan percobaan tembakan dibandingkan mereka yang hanya sekali,” katanya.
“Kami sudah memperlihatkan kami memiliki kualitas itu dan akan berusaha membalikkan keadaan di leg kedua. Porto sudah membuktikan bahwa di Liga Champions segalanya mungkin. Dengan semangat penuh dan persiapan matang, tidak ada yang mustahil,” pungkas Grujic.
Ant/Muha