CIANJUR (SUARABARU.ID) – Ratusan warga korban pergerakan tanah di dua kampung di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur masih bertahan di pengungsian karena menunggu kepastian tempat relokasi yang sudah dijanjikan pemerintah daerah setempat.
“Hingga saat ini tercatat 326 kepala keluarga di Kampung Sindnaglangu dan Kampung Lembur Warung, Desa Butulawang, masih mengungsi karena terdampak pergerakan tanah yang terus meluas dan semakin dalam, bahkan rumah yang terdampak mulai ambruk satu per satu,” kata Kepala Desa Batulawang, Nanang Rohendi saat dihubungi Senin (5/4).
Hingga satu bulan lebih, ungkap dia, warga menunggu kepastian dari Pemkab Cianjur, untuk merelokasi warga di dua kampung dan empat kampung lainnya yang terdampak pergerakan tanah, ke perkebunan milik PT NMP yang belum mendapat titik temu, sehingga warga berharap segera direalisasikan.
Pasalnya sebagian besar sudah mulai jenuh dan tidak dapat bebas beraktifitas selama tinggal di pengungsian dan sebagian kecil menumpang di rumah warga atau sanak saudaranya.”Untuk pendataan awal ada 83 rumah yang harus segera direlokasi karena kondisinya sudah rusak berat,” katanya.
Hingga saat ini, pihaknya masih mendata rumah lainnya di empat kampung yang menjadi prioritas untuk segera direlokasi, sambil menunggu lokasi relokasi yang sudah diajukan milik PT NPM yang tidak jauh dari perkampungan yang terjadi pergerakan tanah.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan, mengatakan pihaknya berusaha mendorong instansi terkait agar relokasi dapat secepatnya dilakukan karena sebagian besar warga sudah jenuh menunggu kepastian, namun hingga saat ini, belum ada jumlah pasti warga yang harus segera direlokasi.
“Untuk pendataan kewenangan desa dan kecamatan, setelah datanya valid kita ajukan ke PUPR, saat ini kami masih menunggu berapa banyak yang diprioritaskan untuk direlokasi, harapan kami segera dilakukan karena warga sangat berharap,” katanya.
Ant/Muha