SALATIGA – Ekonom UKSW, Sri Sulandjari berharap Pemilu mendatang bisa menyentuh kondisi ekonomi mikro, perilaku ekonomi dan rakyat. Kondisi ini tentunya harus diimbangi dengan pelaksanaan Pemilu 2019 berlangsung damai, jujur dan adil.
Hal ini disampaikan Sri Sulandjari dalam kegiatan Seminar Ketahanan Ekonomi dalam Rangka Peningkatan Stabilitas Ekonomi Menjelang Pemilihan Umum Tahun 2019, di Pendapa Pakuwon Pemerintah Kota Salatiga, Selasa (9/4).
Dalam kegiatan ini, hadir pula Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Dra Sri Satuti MM. Sri Sulandjari mengungkapkan, kinerja ekonomi makro lebih ditentukan oleh kebijakan dan kinerja pemerintah bersama masyarakatnya.
“Stabilitas dan ketahanan ekonomi ini akan ditentukan oleh kondisi makro ekonomi, yakni kebijakan jangka menengah ke panjang, kinerja pemerintah dan perilaku masyarakat tersebut,” ujarnya
Ketahanan ekonomi daerah, disebutkannya, dapat dilihat dari indikator laju inflasi, pertumbuhan produk domestik regional bruto, laju suku bunga dan indeks harga saham, jumlah uang beredar.
Data indikator ekonomi makro, ujarnya, di Indonesia tahun 2014-2019 tidak menunjukkan ada dampak yang berarti dari pemilu serentak baik dari pemilihan presiden dan anggota legislatif, pemilihan pimpinan daerah.
Sementara itu, Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Dra Sri Satuti MM mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk sarana silaturahmi. “Tapi kita dapat berdiskusi mengenai kondisi ketahanan ekonomi di kota Salatiga mendekati Pemilihan Umum serentak tahun ini. Kita dapat berperan bersama dalam mempertahankan dan menjaga stabilitas ekonomi di Kota Salatiga,” papar Dra Sri Satuti MM.
Suhu politik nasional tidak banyak menimbulkan gejolak ekonomi di masyarakat. Bahkan pemilu mendatang diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk menggerakkan dan mendongkrak ekonomi nasional.
Masyarakat Kota Salatiga, lanjutnya, tidak perlu cemas akan adanya instabilitas ekonomi. “Meskipun suhu politik memanas, diharapkan sektor ekonomi diharapkan tetap stabil dan terkendali,” tegasnya.
Berdasarkan pengalaman pemilu sebelumya, perekonomian kita cenderung memiliki daya tahan serta kelenturan dalam menyesuaikan dengan suhu politik yang ada.”Hal ini tentunya membutuhkan peran serta dari semua pihak, dalam menciptakan proses pemilu yang damai dan kondusif,” imbuhnya.
Suarabaru.id/Erna