BLORA — Proyek pelebaran (peningkatan) jalan nasional Blora-Cepu berjalan sesuai rencana. Sementara ini, proyek nasional berbiaya Rp 83,790 milar, masih fokus pada pengerasan di kanan-kiri jalan lama.
Pantauan di lokasi, Senin (8/4), proyek yang dikerjakan kontraktor PT Bangun Makmur Utama (PT BMU) sepanjang 11,20 kilometer, lebih banyak menggarap fisik drainase dan pelebarannya.
Sebelumnya, pihak pelaksana proyek (PT BMU) sempat mengalami kendala pipa sistem pengelolaan air minum (SPAM) jaringan distribusi utama (JDU) dari DAS Bengawan Solo di Cepu ke menara air di Kota Blora.
Namun sepertinya kendala itu tertarasi, karena sejumlah alat berat kini tampak konsentrasi menggali dan menutup dengan batu grosok pada lubang pelebaran fisik tiga meter (1,5 meter x 2) kanan-kiri jalan lama.
Sejak awal, pelaksanaan proyek jalan Blora-Cepu digarap dari timur Desa Cabak, Kecamatan Jiken, baru ke barat Kelurahan Bangkle, Kecamatan Kota Blora.
“Pelaksanaan peningkatan jalan nasional Blora-Cepu berjalan lancar, tidak ada kendala,” jelas Haryono, pejabat pengawas Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Jateng untuk Blora-Cepu.
Masih Blok-Blok
Meski demikian, pihaknya tetap berharap dukungan semua pihak agar pelaksanaan proyek peningkatan jalan nasional itu tetap berjalan lancar, sesuai target dan kontrak kerja, kata Haryono.
Okto, juru bicara kotraktor pelaksana proyek peningkatan jalan nasional Blora-Cepu, membenarkan kendala pipa SPAM sudah tidak ada masalah, sehingga pekerjaan berjalan lancar.
Hanya saja, lanjut Okto, saat ini masih konsentrasi pada fisik pelebaran di kanan kiri jalan lama, pembuatan drainase, gelaran agregat pada lapisan paling awal.
“Kami sudah mulai gelar aspal hotmix, masih blok-blok, khususnya bagian jalan yang dalam,” jelasnya melalui sambungan telepon.
Diberitakan sebelumnya, ratusan tegakan pohon turus jalan, sebagian besar sudah usia puluhan tahun, terpaksa dikorbankan dengan cara dipotong habis untuk keperluan proyek pelebaran jalan nasional Blora-Cepu.
Pohon-pohon yang dirobohkan ada di ruas jalan sepanjang 11,20 kilometer, mulai dari gapura pintu masuk Kota Blora hingga ke simpang tiga Cabak, Kecamatan Jiken.
Proyek pekerjaan pelebaran jalan nasional Blora-Cepu berbiayai Rp 83,790 miliar lebih, sempat tertunda akibat prosedur lelang yang salah, dan harus dilakukan lelang ulang.
Proyek dilaksanakan PT BMU Semarang. Awalnya, proyek hanya dianggarkan Rp 59 miliar dengan masa kontrak kerja sampai 31 Desember 2018 (non-multiyears).
Dalam perkembangannya, ada penambahan anggaran menjadi Rp 84 miliar (TA 2018-2019 masa kontrak kerja sampai 31 Desember 2019 (multiyears). Pelabaran badan jalan dari enam meter menjadi sembilan meter.
Penanggungjawab proyek oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Jateng PPK Rembang-Blora-Cepu.
Sebelumnya (2017), Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 31,9 miliar untuk proyek preservasi (hotmix), dan pelebaran jalan Blora-Cepu dari buk brosot hingga perempatan Puskesmas Sambong. (suarabaru.id/Wahono)