blank
Bemper depan mobil Xenia mengalami ruewk parah pasca bertabrakan dengan Dahaitsu Sirion, di ruas jalan Danyang-Kuwu, Desa Nambuhan, Senin (15/3/2021). Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Empat kendaraan bermotor teribat kecelakaan di Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi, Senin (15/3/2021). Dari informasi yang diperoleh, insiden ini bermula saat mobil Dahaitsu Sirion K 8426 NK yang dikemudikan Bagus Gilang Pramono (18), warga Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus, melaju dari barat ke timur.

Sesampainya di Dusun Kuripan, Desa Nambuhan, pengemudi bermaksud mendahului kendaraan yang berada di depannya.

“Pada saat mendahului, pengemudi berjalan terlalu ke kanan hingga keluar ke jalur lawan, namun dengan kecepatan sedang. Tiba-tiba muncul mobil Dahaitsu Xenia AD 9218 UN dengan kecepatan sedang. Karena jarak yang dekat, tabrakan tidak dapat dihindarkan,” terang Kanit Laka Lantas, Iptu Setyo Budi.

Usai tabrakan kedua mobil, di saat yang sama muncul kendaraan Yamaha Jupiter K 3562 ZP dan Honda Beat K 4755 ZY dari arah timur ke barat, menabrak bodi Daihatsu Xenia AD 9218 UN. Akibatnya, kedua pengendara motor tersebut mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Pengendara motor Yamaha Jupiter K 3562 ZP, Tomi Slamet Subekti (15), mengalami curiga frahtur pada jari tangan sebelah kiri dan lecet pada punggung dan kaki. Warga Desa Karangharjo, Kecamatan Pulokulon tersebut langsung mendapat perawatan di RS Panti Rahayu Yakkum.

Sementara, Emi (23) pengemudi Honda Beat K 4755 ZY mengalami curiga frahtur tangan kanan, robek dagu kiri, memar kaki kiri. Warga Kecamatan Jati, Kabupaten Blora ini dalam kondisi sadar dan dirawat di rumah sakit yang sama.

blank
Kanit Laka Lantas, Iptu Setyo Budi bersama penyidik dari unit Laka Lantas saat melakukan olah TKP pasca insiden kecelakaan tersebut. Foto : hana eswe.

Adanya insiden ini, Iptu Setyo Budi mengimbau agar para pengemudi yang melintas di jalur Danyang – Kuwu agar berhati-hati. Baik itu pengendara roda dua maupun empat, sebab ruas jalur tersebut sempit.

“Sehingga diperlukan pemahaman dari seluruh pengguna jalan lainnya agar berhati-hati saat melintas di jalur ini. Kemudian, tidak berkendara dengan kecepatan tinggi, sehingga insiden kecelakaan serupa tidak lagi terulang,” imbau pria yang pernah bertugas sebagai Kanit Turjawali ini.

Hana Eswe-wied