blank
Workshop penyiaran bagi radio komunitas Surya Sakinah di Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Dukun, Kabupaten Magelang. Foto Eko Priyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA) menggelar workshop penyiaran bagi radio komunitas Surya Sakinah di Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Dukun, Kabupaten Magelang, Kamis (4/3) secara daring.

Piloting radio komunitas yang diinisiasi oleh PPA dengan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Magelang, dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Kecamatan Dukun itu dikembangkan bekerja sama dengan SMK Muhammadiyah Dukun.

Direktur Radio Komunitas Surya Sakinah, Edi Haryanta, menyampaikan bahwa saat ini pemanfaatan radio komunitas telah berkembang pesat.

Selain sebagai media dakwah bagi persyarikatan, penyampaian informasi dan komunikasi bagi amal usaha, radio juga telah menjadi media pembelajaran bagi pelajar serta memberi kemudahan dalam informasi kebencanaan. Itu mengingat Kecamatan Dukun dekat dengan lereng Gunung Merapi.

“Ini menjadi suatu sinergi yang bisa kita bangun ke depan untuk memberikan penguatan kepada pengelola,” katanya.

Edi berharap melalui workshop itu dapat meningkatkan kemampuan para pengelola, serta mengembangkan potensi yang ada. Agar radio Surya Sakinah semakin membawa manfaat dan perubahan yang semakin baik ke depannya.

Nida Ul Hasanah selaku Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Magelang  mengapresiasi perkembangan dari radio Surya Sakinah. Terlebih sebagai media pembelajaran mulai bagi siswa SD, SMP, SMA, hingga SMK yang ada di Kecamatan Dukun.

“Insya Allah dengan workshop ini pengelola radio akan semakin dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan radio kita sehingga radio-radio yang ada di rumah akan dipakai lagi seperti untuk media pembelajaran di Dukun ini. Hingga yang sebelumnya tidak punya radio justru membeli radio untuk pembelajaran putra-putrinya,” katanya.

Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah sangat bersyukur atas perkembangan yang telah dialami oleh radio Surya Sakinah yang sudah berusia satu tahun itu. Menurut Tri itu merupakan salah satu jawaban dari amanat Muktamar bahwa amal usaha maju bersama persyarikatan.

“Semangat kita dalam mengembangkan inovasi melalui radio ini menunjukan semangat dalam situasi pandemi saat ini dan akan menjadi warisan yang luar biasa,” katanya.

Tri menyampaikan bahwa pendirian radio itu bertujuan untuk menjawab kebutuhan, mengoptimalkan potensi, dan mengatasi masalah komunitas setempat yakni warga ‘Aisyiyah Muhammadiyah dan masyarakat Dukun pada umumnya.

“Di masa pandemi ini, pemanfaatan radio sebagai media pembelajaran adalah bagian dari solusi dalam mengoptimalkan penggunaan radio sebagai alternatif dari pembelajaran online yang tidak semuanya bisa mengakses,” katanya.

Tri Hastuti menyarankan agar radio komunitas juga bisa merespon isu-isu kekerasan terhadap perempuan, isu-isu kesehatan reproduksi, pencegahan pernikahan anak, serta menjadi media pengembangan bagi kelompok tani Aisyiyah ataupun pemberdayaan ekonomi perempuan.

“Saya berharap ke depannya kita dapat memperluas ide-ide bagus di lereng Merapi ini dengan membangun radio komunitas di desa maupun kota lain untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” harapnya.

Acara yang diikuti oleh pengelola radio, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA), Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) , juga Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Pemuda Muhammadiyah (PM), Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA), LazisMu, dan MDMC itu diisi materi oleh Roza Kusuma Azhar terkait pengembangan radio dan penyiaran. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi program radio Surya Sakinah.

Eko Priyono