SEMARANG (SUARABARU.ID) –Untuk meningkatkan silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar komunitas pecinta tari Bellydance di Kota Semarang dan sekitarnya, Zee Zee Bellydance adakan performance di Hotel Amaris, Semarang.
Dengan pertimbangan PPKM, pelaksanaan Hafla Bellydance atau Bellydance party ini, diikuti oleh sekitar 30 orang dari beberapa komunitas tari Bellydance atau tari perut dengan menunjukkan kemampuannya secara berkelompok maupun single.
“Ya selain untuk ajang mempererat tali persaudaraan pecinta tari Bellydance, juga untuk lebih mengenalkan tari ini ke masyarakat luas. Karena banyak manfaat yang diperoleh dari segi kesehatan, jika mengikuti tari Bellydance atau tari perut ini,” jelas salah satu trainer Bellyrance profesional, yang biasa dipanggil suhu Zee zee ini kepada suarabaru.id
Bellydance sendiri, merupakan sebuah senam tari yang berasal dari negara timur tengah dan sudah beberapa waktu lamanya masuk ke Indonesia.
Di Semarang sendiri, sejak tahun 2000-an berkembang dengan baik melalui salah satu trainer Belly Dance profesional, yang biasa dipanggil suhu Zee zee.
Oleh suhu Zee zee, tari timur tengah ini dikembangkan melalui beberapa komunitas, yang dibentuk oleh orang-orang yang pernah mengikuti kelas Bellydance yang dipimpinnya, beberapa waktu sebelumnya.
Dipaparkan oleh trainer lulusan sekolah Bellydance Indonesia ini, bahwa tujuan tari Bellydance ini sendiri lebih untuk melenturkan otot-otot orang untuk bisa menari. Sehingga dapat menggerakkan otot-otot mulai dari atas, tengah hingga otot bawah. Selain juga, bertujuan untuk lebih menguatkan panggul dan pinggul serta otot kewanitaan. Sehingga dapat lebih maksimal manfaat kegunaannya.
“Selain wanita, bisa juga laki-laki yang mencintai seni, tidak dilarang mengikuti tarian Bellydance. Bisa juga untuk menguatkan daerah kelelakiannya. Karena itukan ilmu, jadi siapa saja bisa mengikuti dan bisa menjadi pelatih atau instruktur,” jelas lulusan sekolah Bellydance Cristin Yaven, Jakarta ini.
Walaupun semua orang bisa memperlajari, lanjut Zainab, namun tidak bisa setiap orang bisa mengaku sebagai instruktur, apalagi sebagai trainer atau guru Bellydance. Sebab harus dibuktikan jam terbang di dalam kelas tari, juga sertifikat profesionalisme tari Bellydance. Selain juga harus paham strukturalnya. Mulai dari instruktur, trainer hingga master tari Bellydance.
“Jadi jika menemukan atau bertemu orang yang mengaku sebagai intruktur maupun trainer? Coba ditanyakan sertifikat trainer Bellydance nya. Apakah punya?. Sebab di Semarang sendiri hanya ada beberapa trainer, termasuk salah satunya saya sendiri,” tegas trainer tari asli Madura ini mengingatkan.
Absa-wied