blank
Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban.(foto: sb)

TUBAN (SUARABARU.ID)– Tim dari Kementerian Agama, saat ini, sudah berada di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jatim.

Keberadaan mereka untuk mengecek lokasi doa bersama lintas agama dan pembinaan dan bimbingan umat Konghucu oleh Sekjen Kemenag RI. Sekaligus memastikan acara memenuhi protokol kesehatan untuk mencegah covid19.

Menurut rencana Minggu (28/03/2021), Sekjen Kemenag Nizan Ali dan Kapusbimdik Dr Wawan Junaedi, beserta Dirjen Budha Calyadi, akan ke Kelenteng Kwan Sing Bio, menghadiri penutupan perayaan Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili, Cap Go Meh.

Perlu diketahui acara penutupan perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini yang juga menjadi salah satu ritual terpenting yang digelar setiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa.

Seperti perayaan sebelumnya, Cap Go Meh di masa pandemi covid-19 tahun ini juga digelar tanpa pesta, iring-iringan lampion, maupun barongsai. Namun ritual doa tetap dilaksanakan.

blank
Alim Sigiyantoro

Maknanya Sama

“Makna kegiatan itu sama, intinya seperti dalam sejarah adalah ritual untuk mengusir hama. Dalam hal ini mengusir virus Corona dari bumi ini, khususnya Indonesia,” kata Ketua Penilik (demisioner) TITD Kwan Sing Bio, Alim Sugiantoro, Sabtu .(27/03/2021)

Dia mengaku bangga dengan sikap umat Konghucu yang telah mengikuti saran pemerintah. Tetap merayakan Tahun Baru Imlek 2572 tahun 2021 namun secara sederhana, penuh syukur dan berbagi.

Kementerian Agama RI juga memberi apresiasi khusus untuk umat Konghucu, utamanya sikap dan perhatian dari Menteri Agama, Yaqut Qolil Qoumas.

“Kami merasa dukungan pemerintah khususnya Menteri Agama Gus Yaqut, pada umat Konghucu cukup besar. Gus Yaqut menjalankan fungsi Kemenag sebagaimana menjadi pengawal keragaman dan modernisasi beragama,” ungkap Alim.

Kunjungan tim dari Kemenag dalam rangka penutupan Imlek 2572, sekaligus menggelar doa bersama pemuda lintas agama di Klenteng terbesar se Asia Tenggara itu, dinilai sebagai kehormatan tersendiri. ‘’ Bagi  kami itu juga menunjukkan bahwa toleransi beragama tetap terjaga,” ungkapnya.

Menurut penilaian Alim Sugiantoro, sejak Kemenag dinakhodai Gus Yaqut, ada sejumlah kebijakan yang berbasis pada toleransi keberagaman dan modernisasi beragama.

Salah satunya memutuskan Candi Borobudur sebagai rumah ibadah umat Budha dunia. ‘’Juga untuk pertama kalinya ada pemasangan hiasan lampion di lobby Kantor Kementerian Agama untuk menyambut tahun baru Imlek 2572,’’ tambahnya.

sb