JEPARA (SUARABARU.ID) – Jika dibandingkan peristiwa yang terjadi 10 Janurai 2020 lalu, maka banjir bandang yang terjadi Selasa malam hingga Rabu siang tadi di Dukuh Trempur Desa Sumberejo, Donorojo, jauh lebih parah. Sebab ketinggian air pada bagian yang rendah mencapai hampir 3 m.
Akibatnya banyak peralatan elektronik yang rusak karena tidak sempat diselamatkan. Sebab air datang dengan cepat jam 21.00 WIB. Peralatan dapur dan sepatu juga banyak yang hanyut. Belum lagi kasur yang basah.
Karena kuatnya aliran air, 4 rumah warga rusak parah. Disamping itu juga banyak hewan ternak seperti kambing dan ayam yang hanyut. Seluruh rumah juga dipenuhi lumpur. Namun kondisi air di Dukuh Tempur telah surut karena tidak ada lagi limpasan air dari Sungai Pasokan. Sementara di Pasokan tinggi air masih 10 cm.
“Namun kami belum bisa menghitung seluruh kerugian, Kami baru melakukan inventarisasi. Apalagi malam hari ini listrik mat. ” ujar Petingi Sumberejo Nur Fakih yang dihubungi SUARABARU.ID Rabu malam.Warga juga tidak bisa memasak karena peralatan dapur dan beras hanyut atau rusak, tambahnya.
Sementara di Pasokan, kerugian terbanyak adalah puluhan hektar tambak siap panen yang jebol dan tergenang air. Juga kerusakan peralatan elektronik yang tidak sempat diselamatkan.
Sementara Ketua PMI Jepara, Sutejo yang dihubungi SUARABARU.ID menjelaskan, untuk membantu warga masyarakat terdampak mulai besuk akan dibuka dapur umum bersama PMI, BPBD, Baznas, Disospermades, relawan dan masyarakat setempat. “Untuk Desa Clering dan Sumberejo disiapkan masing-masing untuk 1.400 orang,” ujar Sutejo.
Camat Donorojo Eko Udiyono yang malam hari ini masih berada di lokasi menjelaskan, sesuai arahan Bapak Bupati maka telah disiapkan dua dapur umum di Clering dan Sumberejo. Untuk Desa Clering ditempatkan di rumah Petinggi dan untuk Sumberejo ditempatkan di Balai Desa,” ujarnya.
Dapur umum ini juga melibatkan para relawan dari berbagai organisas kemasyarakatan yang dikoordinir oleh BPBD, tambahnya. “Sore tadi kami baru saja membicarakan dengan Forkopimcam, perangkat desa, Puskesmas, BPBD, Disospermades.,” tambah Eko Udiyono.
Sementara itu dari Clering dikabarkan malam hari ini ada bantuan nasi bungkus sebanyak 1.800 bungkus dari HIKMI untuk warga. Sedangkan , ketingian air sampai malam hari ini masih 50 Cm – 80 Cm. Apalagi ini laut dalam kondisi rob hiongga air sungai pasokan agak lambat masuk kelaut.
Malam ini menurut Eko disamping aparat juga terdapat 67 orang relawan dari berbagai unsur seperti BPBD, Tagana, PP Rescue, Jepara Rescue, SAR FKAM, Pramuka, PMI, Bagana, LPBNI, PPL Unisnu, Orari. SAR Jepara, PSC dan IBI.
Hadepe