WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Komarun (54) yang hilang saat mencari pasir diduga terseret arus Sungai Galuh, Dusun Tempel Desa Maduretno, Kabupaten Wonosobo pada Rabu (17/2/2021) pukul 13.30 WIB hingga kini belum berhasil ditemukan.
Pencarian sendiri dilanjutkan pagi ini oleh tim SAR gabungan. Komarun, warga Dusun Madusari Desa Maduretno Kacamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo sebelumnya diketahui naik sepeda dari rumah menuju Sungai Galuh sekitar bendungan Klitih untuk mencari pasir.
Kepala Basarnas Semarang, Nur Yahya menyampaikan, sebelum kejadian, korban dari rumahnya naik sepeda menuju Sungai Galuh sekitar bendungan Klitih untuk mencari pasir.
Baca Juga: Partai Nasdem Wonosobo Siap Raih 3 Besar, Ini Alasanya
“Menurut saksi, Yono melihat korban sedang melintas menggunakan sepeda ontel warna biru dan memakai baju putih, menggunakan mantel warna abu-abu dan caping warna cream. Kemudian sekitar pukul 17.00 WIB ada saksi lain, Misman melihat sepeda korban di pinggir sungai. Namun korban tidak ada di lokasi yang diduga kuat korban terbawa arus Sungai Galuh saat mencari pasir, karena saat itu arus cukup deras,” ungkap Nur Yahya, saat dihubungi awak media di Semarang, Jumat (19/2/2021).
Setelah Basarnas menerima laporan adanya peristiwa tersebut, Basarnas gabungan langsung melakukan pencarian.
“Pencarian tim SAR gabungan dibagi menjadi 5 Searcah Rescue Unit (SRU).
SRU 1 penyisiran dari TKP sampai Gayudan Ngelis, SRU 2 penyisiran dari Ngelis sampai Balai Kambang, SRU 3 penyisiran dari Balikambang sampai Wediasin, SRU 4 penyisiran dari Wediasin sampai Blimbing, dan SRU 5 pemantauan di pikas sungai Serayu,” jelas Nur Yahya.
Disampaikan, kondisi Sungai Galuh yang berbatu dan juga hujan yang terus mengguyur di lokasi pencarian menjadi kendala tim SAR gabungan dalam melakukan pencarian.
Hingga berita ini diturunkan tim SAR gabungan masih melanjutkan pencarian terhadap korban, Komarun, warga Dusun Madusari Desa Maduretno, Kacamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo yang diduga terseret arus sungai saat mencari pasir.
Ning