WONOGIRI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wonogiri, Sabtu (21/4), untuk pertama kalinya menggelar kirab pawai budaya. Event ini digelar dalam rangka menyongsong Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2019. Termasuk di dalamnya mensosialisasikan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng Tahun 2018 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) Tahun 2019.
Ketua KPU Kabupaten Wonogiri Mat Nawir didampingi Anggota KPU Joko Wuryanto, Agus Wibowo, Suyono dan Bambang Tetuko bersama Sekretaris KPU Supardi, melepas keberangakatan kirab pawai budaya ini dari depan Kantor KPU Kabupaten Wonogiri.
Event budaya yang menampilkan aneka kesenian daerah ini, dilepas dengan kibasan bendera start kemudian jalan kaki menyusuri Jalan A Yani dan Jalan Soedirman yang merupakan bagian dari ruas jalan protokol Kota Wonogiri menuju finish di Alun-alun Giri Krida Bakti.
Menempuh jarak sekitar 3 Kilometer, arak-arakan kirab ini diawali dengan pemimpin kirab, Bangun, yang mengenakan pakaian badut atribut Maskot Sura (Surat Suara) dengan membawa serta tulisan ”Pemilu Berdaulat, Negara Kuat” di tangan kanan dan tangan kirinya membawa paku peraga alat pencoblos kartu suara.
Para pengurus dari 16 partai politik (Parpol) peserta Pemilu 2019 ikut mengiringi sebagai barisan peserta kirab budaya, bersama kesenian Reog Ponorogo, kethek ogleng, drum band pelajar dan kesenian tari Bangun Tulak. Untuk kesenian reog, menampilkan dua group, yakni dari group Reog Singa Manggala Muda (SMK 2 Wonogiri) bersama Paguyuban Reog Kabupaten Wonogiri.
Reog Singa Manggala Muda asuhan Kepala SMK 2 Wonogiri, Suwandi, merupakan group reog andalan yang pernah berulangkali menjuarai lomba festival reog tingkat nasional memperebutkan piala bergilir Presiden Republik Indonesia. Festival reog tingkat nasional tersebut, digelar tahunan bersamaan dengan tradisi Gerebeg Sura di Alun-alun Kabupaten Ponorogo, Jatim.
Kasek SMK 2 Wonogiri, Suwandi, menyatakan, kesenian Tari Bangun Tulak yang dimainkan 150 siswa SMK Negeri 2 Wonogiri, menyajikan tarian di tempat finish panggung Alun-alun Giri Krida Bakti depan Kantor Bupati Wonogiri. Tari Bangun Tulak karya koreografer Ludiro Pancaka (seniman tari yang menjadi guru ekstrakurikuler di SMK 2 Wonogiri), baru saja memenangi gelar juara parade tari tingkat nasional Tahun 2018 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta. ‘’Meraih gelar sebagai penyaji terbaik tingkat nasional,’’ jelas Suwandi.
Bersamaan itu, KPU Wonogiri juga membuka kedai sosialisasi Pemilu di pelataran Alun-alun Giri Krida Bakti. Kepala SMP 2 Wonogiri, Tarmo Golik, tampil memimpin langsung drum pelajar Bahana Giri Laksita Drumband Corps (BGLDC), yang ikut menyemarakkan arak-akaran kirab pawai budaya KPU.
‘’Jumlah siswa yang tampil memainkan BGLDC sebanyak 150 anak dari murid kelas 1 dan kelas 2. Yang kelas 3 tidak diturunkan, karena konsentrasi menghadapi ujian nasonal (UN) hari Senin 23 April 2018,’’ jelas Tarmo Golik.
Saat tampil dalam arak-arakan kirab, para pemain drum band dari BGLDC menyajikan pula demonstrasi display untuk memamerkan ketrampilan dalam bermain drum band. Mereka juga menyajikan instrumentalia lagu-lagu nasional untuk pembakar semangat peserta kirab budaya, dan beragam tembang daerah serta lagu pop yang disukai masyarakat untuk memberikan hiburan.
Ketua KPU Kabupaten Wonogiri, Mat Nawir, mengatakan, gelar pawai budaya ini identik dengan tagline yang dicanangkan KPU Provinsi Jateng, untuk mewujudkan pesta demokrasi pelaksanaan Pilgub, Pileg dan Pilpres, dalam kemasan ‘Becik Tur Nyenengke’ (Baik dan Menyenangkan).
Sebagai pesta demokrasi lima tahunan, event Pilkada, Pilgub, Pileg dan Pilpres diupayakan dapat tersaji dalam kemasan yang jauh dari kesan seram, tapi diwujudkan secara menyenangkan. Tujuannya agar partisipasi pemilih dapat dimaksimalkan, jangan ada golput, agar pelaksanaan pesta demokrasi ini dapat ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya, serta intergritasnya. (SMNet.Com/bp)