SLAWI – Bupati Tegal, Hj Umi Azizah meminta kepada kepala sekolah untuk tidak melakukan pungutan kepada orang tua menjelang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
“Beberapa aduan dari orang tua murid bermunculan, menjelang pelaksanaan UNBK. Kami menerima laporan adanya iuran yang dibebankan kepada orang tua siswa SMP, guna membeli sarana dan prasarana (komputer-red),” kata Bupati Tegal, Umi Azizah saat melantik 59 Kepala Sekolah SD dan SMP serta Pengawas Sekolah di Aula BKD setempat, Selasa (19/3).
Umi menegaskan, bagi sekolah yang belum mampu untuk melakukan pengadaan mandiri diharap bisa mengurungkan niatnya. Hal terpenting lainnya, para kepala sekolah dan pengawas sekolah harus mampu menjadi agen perubahan serta benchmark layanan pendidikan.
“Tingkatkan metodologi dan kompetensi pengajaran. Lebih penting lagi, kepala sekolah yang merupakan manajer sekolah harus bisa fokus mengembangkan kinerja dan prestasi sekolahnya,” pinta Umi.
Begitu halnya dengan pengawas sekolah, sambung Umi. Para pengawas sekolah harus lebih meningkatkan kepekaannya. Sebab, pengawas sekolah cenderung terjebak dalam urusan administrasi. “Jangan terlalu sibuk dengan dokumen-dokumen administratif, sehingga lupa membantu kepala sekolah dan guru untuk mengembangkan inovasi pendidikan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabid Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Torik menambahkan, dari total 59 kepala sekolah yang dilantik, 14 diantaranya telah dinyatakan lulus seleksi pada 2017 lalu. Sedangkan sisanya merupakan rotasi tugas di lingkup Pemkab Tegal.
Ikhwal posisi jabatan kepala sekolah yang masih kosong, Torik memastikan hal tersebut akan terjawab pada tahun ajaran baru. Dimana saat ini posisi kepala sekolah yang kosong dijabat sementara oleh pelaksana tugas atau Plt. “Jabatan kepsek yang masih kosong sementara diisi Plt dan akan diganti secara definitif saat tahun ajaran baru,” tutupnya.
Suarabaru.id/Guntur