blank
GENANGAN - Halaman rumah salah satu keluarga warga Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, Kota Tegal hingga Minggu (3/1/2021) pagi masih tergenang air. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Dampak luapan air dari Kali Kemiri dan Kali Pesing warga yang ada di wilayah 6 RT RW 01 Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, Kota Tegal terendam air, Sabtu (2/1/2021) malam.

Mulai pukul 23.00 WIB Jumat (1/1/2021), air meluap menggenangi RT 02, 03, 04, 05, 06 dan RT 07 RW 01 Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.

“Kantor Kecamatan Margadana ketinggian air mencapai 40 cm. Pada Sabtu (2/1/2021) sekira pukul 02.00 air mulai surut,” kata Camat Margadana Cipto Darsono saat dikonfirmasi Sabtu (2/1/2021).

Cipto menjelaskan, sebenarnya hujan semalam tidak begitu besar tapi, dampak dari luapan air dari kali Kemiri masuk ke saluran air hingga ke pemukiman.

Wilayah RT 03 RW 01 Kelurahan Sumurpanggang merupakan wilayah terparah, hingga Sabtu (2/1/2021) pukul 15.00 masih ada genangan air sekira 25 cm. “Untuk mempercepat surutnya air kami sedot menggunakan mesin pompa hasil dari swadaya lingkungan,” tutur Anggota DPRD Kota Tegal, Muslim.

Untuk mengatasi luapan air atau air kiriman Muslim punya usul, agar ada peninggian saluran atau bikin sodetan dari Kali Pesing ke barat, harapannya air bisa terbagi melalui sodetan. “Kami terima kasih atas perhatian dari Camat Margadana dan BPBD yang sudah ikut berperan aktif,” kata Muslim.

Pemerhati Perancangan Kota, Abdullah Sungkar mengatakan, 6 RT untuk 3 tangkapan air (cathcement) area yang menghasilkan limpasan hujan (runoff) hanya satu yang dapat diintercept oleh polder Bayeman.

Pengamatan banjir pada 2015 lalu sistem pompa pada polder Bayeman menurunkan lama genangan dari 72 jam menjadi 24 jam pada daerah layanan polder.

Solusi yang paling tepat untuk antisipasi air kiriman menurut Abdullah Sungkar, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tegal untuk memotong (intercept) air limpasan (run off) dan atur debit sungai di hulu dengan polder untuk menahan air sementara.

Nino Moebi