SOLO (SUARABARU.ID) – KH Abdurrahman Wahid atau lebih akrab dipangggil Gus Dur, wafat pada Tanggal 30 Desember 2009. Kamis hari ini (30/12), digelar haul Ke 11 secara Daring (dalam jaringan) online di tiga kota di Indonesia. Yakni di Jakarta, Yogyakarta dan Jombang.
Tapi warga Kota Solo tidak mau kalah. Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor Haristanto, memprakarsai aksi pameran poster yang dilaksanakan bertepatan dengan momuntem haul Ke 11 Gus Dur. Kata Mayor, sebagai ulama besar, Presiden RIĀ Keempat, guru bangsa serta bapak bangsa, Gus Dur, banyak meninggalkan ujaran kebaikan.
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, lahir di Jombang, Jawa Timur, Tanggal 7 September 1940, dan wafat di Jakarta Tanggal 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun. Dia adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden RI keempat dari Tahun 1999 hingga 2001.
Berkaitan dengan peringatan haulnya Ke 11, warga Solo menggelar pameran poster bertuliskan ujaran kebaikan Gus Dur. ”Kalimat yang dituliskan di sejumlah poster ini, merupakan ujaran kebaikan dari Gus Dur, yang kami kutip dari berbagai sumber,” jelas Mayor Haristanto.Mayor Haristanto. Mayor.
Pameran Poster
Sebagai tokoh kreator penerima anugerah rekor dunia dari MURI, Mayor Haristanto, menyatakan, pameran poster Gus Dur digelar di shelter Ngarsopura, Jl Diponegoro Kota Solo. Ada 6 buah poster masing-masing berukuran 1 x 1 Meter (M), memantik perhatian publik.
Pameran poster dalam menyambut haul Ke 11 Gus Dur ini, digelar selama 3 hari, terhitung mulai Rabu (29/12) kemarin sampai dengan Jumat (31/12) besok. Ini dimaksudkan, sekaligus dalam ikut serta mengisi acara Desember sebagai Bulan Gus Dur.
Menurut Mayor, meski Gus Dur sudah wafat, sudah meninggalkan kita, tapi ulama besar mantan Presiden RI dan Guru serta Bapak Bangsa Indonesia, itu masih meninggalkan jejak-jejak keteladanan, untuk Bangsa dan Negara Indonesia.
”Gus Dur mendorong kehidupan yang demokratis, multikultural, beragama secara demokrat,” tegas Mayor Haristanto, pengagum Gus Dur yang hadir di Ngasropura secara khusus, mengenakan jersey suporter dengan nomor punggung 10 berteks Gus Dur.
Bambang Pur