SOLO (SUARABARU.ID)– Perhimpunan Pengusaha Biro Ibadah Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi), kembali menunda keberangkatan calon jamaah umrah, menyusul penutupan penerbangan internasional oleh Pemerintah Arab Saudi.
”Per tanggal 21 Desember 2020, Pemerintah Arab Saudi menutup penerbangan internasionalnya, sehingga umrah diberhentikan lagi,” kata Ketua Perpuhi, Her Suprabu di Solo, Rabu (23/12/2020).
Menurut dia, penutupan penerbangan internasional itu, menyusul isu ditemukannya virus jenis baru di Inggris. Dia menyebutkan, berdasarkan surat edaran dari Pemerintah Arab Saudi, diketahui penutupan sementara hanya akan dilakukan selama satu minggu.
BACA JUGA : Uskup Agung Semarang Ajak Umat Kristiani Akhiri 2020 dengan Syukur
”Selanjutnya kebijakan ini akan dievaluasi setiap minggunya. Bisa satu minggu, dua minggu, tiga minggu,” ujarnya.
Dia menambahkan, sebelum kembali ditutup, penerbangan umrah memang sempat dibuka setelah penutupan yang cukup lama, yaitu sejak awal ditemukannya covid-19. Pada pembukaan yang sempat dilakukan selama beberapa minggu itu, Perpuhi sudah memberangkatkan sekitar 50 anggota jamaah.
”Sebetulnya kemarin mau berangkat lagi, bahkan jamaah sudah menginap di hotel di Jakarta. Namun karena informasi penutupan cukup mendadak, jadi calon jamaah kami pulangkan lagi,” jelasnya.
Dia menambahkan, dengan penutupan kembali ini, tersisa calon anggota jamaah umrah yang belum bisa berangkat sekitar 20 ribu orang.
”Mereka cukup memahami kondisi ini. Apalagi selama pandemi anggota jamaah umrah dibatasi usianya, yang diperbolehkan di rentang usia 18-50 tahun. Padahal jamaah umrah kebanyakan di usia lebih dari 50 tahun,” ungkap dia.
Mengenai biaya, seperti yang dituturkannya, akibat pandemi covid-19 di mana makin banyak prosedur yang harus diikuti jamaah umrah, terjadi kenaikan ongkos umrah. Untuk besaran kenaikan di kisaran Rp 6-7 juta.
”Jadi yang biasanya paketnya Rp 25 juta, jadi Rp 31 juta. Tetapi pemerintah menetapkan biaya terendah Rp 26 juta, itu berangkat dari Jakarta,” papar dia.
Ant-Riyan