MADRID (SUARABARU.ID) – Marc Marquez, juara dunia MotoGP enam kali, pernah menyatakan Joan Mir merupakan juara yang pantas selepas merebut titel MotoGP 2020. Tentang komentar itu, Mir menegaskan dirinya tak butuh pengakuan Marquez. “Aku tak membutuhkan pendapat Marquez, karena di dalam diriku kami tahu ada risiko besar di olahraga ini,” ujar Mir kepada Motorsport.
“Kami juga harus bermain dengan risiko ini. Penting untuk tidak melewati batas, karena Anda bisa cedera. Dalam perkara ini, Marc tidak tersentuh selama bertahun-tahun,” tambahnya. Atas suksesnya pasa 2020, Joan diganjar penghargaan sebagai pembalap terbaik oleh media otomotif top, Autosport. Menurut Mir, titel juara dunianya memiliki nilai yang setara dengan musim-musim sebelumnya.
Cedera panjang yang dialami Marquez pada seri pertama membuat persaingan di musim lalu lebih terbuka. Pada prosesnya, Mir tampil sebagai pemenang untuk merebut titel juara dunia pertamanya sekaligus gelar pertama Suzuki dalam 20 tahun. Kendati begitu, tidak sedikit yang meragukan kelayakan Joan.
Berbagai pendapat bermunculan di antaranya Mir hanya sekali memenangi balapan, bahkan tak pernah merebut pole position atau pun putaran terkencang. Alasan yang lebih besar lagi adalah karena Mir tidak mengalahkan Marquez sebagai pembalap terkuat. “Joan yang paling teratur, juara dunia pantas untuknya. Dalam sebuah musim konsistensi adalah kuncinya. Mir pada akhirnya merebut kejuaraan tanpa melakukan sesuatu yang istimewa,” ujar Marquez.
Mir tampaknya tak peduli dengan komentar rekan senegaranya. Menurut dia, saat seorang pembalap mengalami kecelakaan dan pembalap lain mendapat keuntungan, itu merupakan hal yang biasa. ”Ini bukan berarti kejuaraannya menjadi kurang bernilai,” tandasnya.
rr