blank
Camat Jatisrono, Suradi, bersama jajaran Forkompimcam, menggelar rapat koordinasi mitigasi bencana. Ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kewaspadaan dalam menyikapi cuaca ekstrem.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kabupaten Wonogiri masuk dalam peta prediksi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Jateng. Yang dalam awal musim penghujan ini, berpotensi hujan dengan curah sedang sampai lebat, disertai petir dan angin kencang. Terkait ini, masyarakat diseru untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Kamis (3/12), menyatakan, wilayah yang diprediksi masuk zona cuaca ekstrem meliputi Kecamatan Sidoharjo, Jatiroto, Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Batuwarno, Tirtomoyo, Nguntoronadi, Baturetno, Eromoko, Wuryantoro, Manyaran, Selogiri, Wonogiri, Ngadirojo, Kismantoro, Purwantoro, Bulukerto, Slogohimo, Jatisrono, Karangtengah, dan Kecamatan Paranggupito.

Menyikapi prediksi cuaca ekstrem tersebut, di Pendapa Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, digelar kegiatan rapat koordinasi mitigasi bencana alam. Pelda Suyata, hadir mewakili Danramil-14 Jatiarono. Acara ini dihadiri oleh Camat Jatisrono, Suradi, Kapolsek yang diwakili Aipda Sudi, Joko Hutomo dari BPBD Kabupaten Wonogiri. Juga hadir Kepala Puskesmas 1 Jatisrono Dokter Kristiawan, para Kepala Desa (Kades)/Lurah se-Kecamatan Jatisrono, dan Kariman dari PMI Jatisrono.

Rawan Bencana
Camat Jatisrono, Suradi, dalam sambutannya, menyatakan, Kabupaten Wonogiri merupakan daerah rawan bencana alam, baik itu bencana alam tanah longsor, angin kencang puting beliung dan bencana banjir.

blank
Seperti diberitakan, pohon beringin usia ratusan tahun di Pedayangan Belik Pudak, di Lingkungan Pokoh, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, roboh diterjang angin kencang.

Kata Camat Suradi, di tengah mewabahnya Covid-19, masyarakat tidak boleh lengah dalam menyikapi cuaca ekstrem. Harus mempersiapkan langkah antisipasi dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana alam. Terlebih saat ini musim penghujan, yang acapkali disertai kemunculan bencana puting beliung, banjir dan tanah longsor.

”Kita berharap, bencana alam tidak terjadi di Kecamatan Jatisrono. Kendati demikian, warga masyarakat diserukan untuk meningkatkan kewaspadaannya,” tegas Camat Jatisrono, Suradi, sembari menyebutkan pentingnya menyiapkan langkah cegah dini sebelum terjadi.

Materi rapat mitigasi bencana di tingkat Kecamatan Jatisrono ini, diharapkan dapat dimasyarakatkan secara luas ke semua elemen penduduk. Harapannya, masyarakat menjadi waspada dan paham apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Tujuannya, untuk meminimalisir dampak bencana alam, dan menghindarkan adanya korban jiwa.

Bambang Pur