blank

Prodi Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) dan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Unissula mengadakan lecturer exchange dengan menghadirkan Asst Prof Siti Salwa MD Sawari PhD dari IIUM Malaysia (4/11). Dalam kesempatan tersebut dosen yang telah menghasilkan berbagai karya di bidang penulisan tersebut membedah pemikiran philosofi pendidikan Ibnu Sahnun yang merupakan ulama terkemuka di bidang pendidikan di abad ke IX dengan karya monumentalnya Adabul Mualimin.

Meskipun di Indonesia lebih mengenal Ta’limul Muta’alim karya Imam Al-Zarnuji namun Adabul Mualimin juga menjadi referensi yang juga penting di bidang pendidikan untuk dikedepankan.

Tiga hal penting dalam pendidikan menurut Ibnu Sahnun yakni proses kegiatan belajar mengajar, administrasi, dan etika professional.

Bagi Ibnu Sahnun proses pendidikan awal yang paling baik adalah mengkaji Al Qur’an. Sangat penting mengenalkan baca tulis Al Qur’an sejak dini. Al Qur’an menjadi azaz dan diperkuat dengan ahlaq dalam pendidikan.

Ia juga melihat pentingnya memperhatikan faktor pendukung proses pendidikan seperti administratif maupun sarana pendidikan agar proses kegiatan belajar menjadi lancar.
Philosofi lainnya yakni menekankan pentingnya seorang guru memiliki etika profesional yang baik. Seorang guru harus memiliki ahlaq dan adab yang baik karena murid akan melihat dan mencontoh ahlaq gurunya. Bahkan tingkah laku lebih bisa memberi kesan dari pada sekedar kata kata yang diucapkan dalam proses pembelajaran.

Siti Salwa juga memotivasi generasi muslim saat ini terlebih para mahasiswa agar mengkaji berbagai pemikiran dan karya karya besar para ulama Islam sebagai salah satu solusi penting memajukan pendidikan. “Banyak diskusi tentang suatu tema yang dianggap baru padahal hal itu telah disampaikan mungkin 1000 tahun yang lalu oleh para ilmuan muslim kenapa kita tidak tahu karena kita tidak mengkaji karya karya mereka”, ungkap Siti Salwa.

Lebih jauh ia menekankan pentingnya generasi muslim saat ini untuk memiliki jatidiri yang berlandaskan nilai nilai Islam dan jangan bangga dengan mengekor budaya Barat.