WONOSOBO-Warga Desa Selomanik Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo mendesak kepada pemerintah daerah Wonosobo untuk segera membangun jalan raya yang longsor di Dusun Gumiwang Desa Selomanik.
Pasalnya, meski musibah tanah longsor sudah terjadi hampir setahun lalu, kini pembangunan jalan baru belum dimulai. Padahal jalan antar desa tersebut merupakan jalan vital yang menghubungkan Kecamatan Kaliwiro dengan Kecamatan Kalibawang.
Warga lalu berinisiatif membuat jalan darurat dengan mengeruk tebing di atas jalan. Meski jalan bisa dilewati namun cukup membahayakan pengguna jalan. Karena jalan sempit dan masih berupa tanah. Jalan pun hanya bisa dilewati secara bergantian.
Saat hujan tiba jalan cukup licin, sementara dibawahnya berupa tebing cukup curam akibat bekas longsoran. Beberapa warga mengaku sempat terpelanting kala melewati jalan tersebut karena jalan tidak rata dan berlubang.
Jalan tersebut merupakan jalur utama untuk sarana transportasi warga menuju pasar, anak berangkat ke sekolah, warga yang akan bepergian ke Kaliwiro maupun sebaliknya Kalibawang. Banyak warga mengaku terganggu saat melewati jalan longsor tersebut.
Jalan Darurat
Saat ini jalan memang bisa dilewati tapi merupakan jalan darurat yang dibangun warga setempat secara swadaya. Jalan setelah longsor putus total dan sempat melumpuhkan transportasi warga. Selama tidak bisa dilewati pengguna jalan harus memutar lewat jalan alternatif.
Salah satu warga setempat Suparman (35), mengatakan saat jalan tidak bisa dilewati, warga harus memutar lewat jalur Durensawit dan Kalialang, yang relatif jauh dan membutuhkan waktu yang lama. Jalan alternatif pun tergolong sempit karena merupakan jalan antar dusun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Widi Purwanto, Rabu (20/2)), menegaskan pengajuan anggaran pembangunan jalan baru di bekas jalan yang longsor sebenarnya langsung diajukan oleh pemerintah daerah ke pemerintah pusat, begitu musibah jalan longsor terjadi.
Namun ternyata, imbuhnya, baru tahun ini bisa dianggarkan. Sudah ada plot dana sekitar Rp 1 miliar untuk pembangunan jalan di Dusun Gumiwang Desa Selomanik tersebut.
“Kini tinggal menunggu pembebasan tanah warga. Karena jalan harus dialihkan tidak bisa membangun jalan di bekas longsoran karena dari segi konstruksi kondisi tidak memungkinkan”, tegasnya.
suarabaru.id/Muharno Zarka