blank
Ketua, FK BPD Kab. Jepara, G. Junaidi : BPD tidak ingin jadi stempel Pemdes

JEPARA (SUARABARU.ID)- Bertempat di Gedung Shima Kabupaten Jepara, Forum Komunikasi Badan Permusyawaratan Desa (FK- BPD) se- Kabupaten Jepara mengadakan pertemuan dengan agenda, pembentukan, penetapan, dan pengesahan kepengurusan periode 2019-2025 pada Minggu, (11/10).

Kegiatan  ini menindaklanjuti pertemuan pada Minggu, (4/9) yang lalu di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo yang telah memilih H. Junaidi, S.Pd sebagai Ketua FK- BPD se- Kabupaten Jepara.

blank
Pengurus FK BPD Kabupaten Jepara

Dalam wawancara singkat dengan suarabaru.id, ketua terpilih FK- BPD se- Kabupaten Jepara, H. Junaidi, S.Pd. yang juga anggota BPD Kalipucang Wetan, Welahan,  menjelaskan FK- BPD dibentuk untuk menyamakan persepsi anggota BPD se- Kabupaten Jepara terkait dengan permasalahan yang ada di desa masing-masing.

“Minimal ada dua perwakilan dari tiap kecamatan dalam struktur kepengurusan FK- BPD se- Kabupaten Jepara. Melihat teman-teman banyak yang baru mejabat sebagai anggota BPD, kami berharap komunikasi antar BPD akan selalu terjaga, apalagi kaitannya dengan regulasi desa seperti Perbup, Permendes, dan peraturan lainnya”, ujar Junaidi.

Lebih lanjut ia mengatakan sejauh mana tupoksi BPD, “Sejatinya BPD ini mitra kerja Pemerintah Desa, bukan sebaliknya. Tupoksi BPD meliputi pengawasan, legislasi, dan penganggaran. Bagaimana pembangunan desa bisa berjalan seiring antara BPD dan Pemdes, maka perlu dibentuk forum komunikasi seperti ini. “BPD bukan hanya sebagai setempel Pemdes saja”, ujar Junaidi yang telah tiga periode mejabat anggota BPD ini.

Dalam pertemuan tersebut, 90% perwakilan dari tiap kecamatan telah hadir, minus Karimunjawa. Agenda selanjutnya setelah struktur kepengurusan terbentuk, FK- BPD se- Kabupaten Jepara akan segera audiensi dengan Bupati Jepara untuk membahas legalitas organisasi dan pelantikan pengurus.

“Diharapkan, FK- BPD se- Kabupaten Jepara ini dapat bermanfaat untuk warga Jepara. Karena kita juga membawa misi untuk mempromosikan potensi tiap desa masing-masing. Baik itu tempat wisata maupun kulinernya”, pungkas Junaidi.

Hadepe / ua