blank
Semua penumpang bus dari Guyangan dan Kepuk langsung di swab begitu datang dari Bali.

JEPARA (SUARABARU.ID ) – Entah apa yang ada dibenak S (50 th) pasien terkonfirmasi covid-19 dari Desa Guyangan yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri hingga nekad ikut rombongan piknik ke Bali.

Rombongan yang kurang lebih berjumlah  40 orang  ini berangkat ke Bali pada tanggal 2 Oktober dan pulang pada tanggal 6 Oktober kemarin.

blank
Bagitu datang, bus yang digunakan untuk pinik langsung diarahkan aparat Polsek Bangsri ke Puskesmas Bangsri 2.

Namun setelah ketahuan bahwa S, penduduk Desa Guyangan, Kecamatan Bangsri ini masih menjalani isolasi mandiri karena terkonfirmasi covid-19, yang bersangkutan dipulangkan lebih awal. S langsung dibawa ke Puskesmas Bangsri 2 untuk menjalani pemeriksaan.

Kepala Puskesmas Bangsri 2, dr. Murtono yang dihubungi SUARABARU.ID membenarkan kejadian tersebut. “Berkat koordinasi Satgas Kabupaten dan Kecamatan Bangsri, saat pulang bus dan penumpangnya langsung dibawa ke Puskesmas dengan pengawalan aparat Polsek Bangsri. Untuk penumpang dilakukan test swab,” ujarnya

Dijelaskan, berdasarkan informasi untuk penumpang bus  wilayah Puskesmas  Guyangan ada 12 penumpang dari Desa Kepuk dan Guyangan yaitu  1 penumpang dipulangkan ke Jepara lebih  awal karena masih dalam  masa isolasi,  9 penumpang, sopir dan kenek,” ujarnya.

Sedangkan  2 penumpang dari Desa Guyangan yang sudah turun dijalan  hari ini dilakukan edukasi untuk dilakukan test swab, tambahnya.

Sementara itu menurut Kepala DKK Jepara, Mudrikatun  menjelaskan terkait kasus ini akan dilakukan tracing semua penumpang bus. Sebab berdasarkan informasi, disamping penumpang yang turun di Guyangan, peserta piknik ini juga ada yang turun di Desa Suwawal, Kecamatan Mlonggo dan juga turun di Krasak Bangsri.

“Kami sudah lakukan koordinasi dengan Puskesmas Mlonggo dan Puskesmas Bangsri untuk melakukan tracing terhadap penumpang yang ikut piknik,”  ujar Mudrikatun, MMKes, MH.

Ketua Harian Satgas Covid-19, Edi Sujatmiko, S.Sos, MM, MH saat dihubungi SUARABARU.ID sore tadi membenarkan telah mendapatkan laporan kasus tersebut.

“Harapan kami masyarakat bersedia bersama-sama mengendalikan diri untuk tidak melakukan aktifitas yang tidak mendesak dan penting. Jika benar penumpang bus adalah 40 orang maka patut diduga mereka tidak menjaga jarak.” Ujarnya.

Kepada para pengusaha bus Ia juga menghimbau untuk ambil bagian dalam upaya untuk mencegah penyebaran covid 19. “Salah satu caranya adalah membatasi jumlah penumpang maksimal 50 persen. Disamping itu  Satgas Desa untuk melakukan pengawasan dan pemantauan,” tambah Edi Sujatmiko.

Hadepe-ua