blank
Petugas yang terdiri TNI-Polri ketika tengah melakukan pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan Covid-19. (Foto : SB/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Jumlah akumulasi warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonosobo, sampai pada Senin (28/9) telah mencapai 554 kasus, dengan rincian 352 sembuh, 189 dalam masih perawatan, dan 13 lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Pertambahan massif terjadi dalam dua pekan terakhir, atau mulai Minggu ke 38 hingga akhir Minggu ke 39, yaitu mencapai 145 kasus, dengan tambahan kasus meninggal sebanyak 8 orang.

Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan (STPP) Covid-19 Pemkab Wonosobo dr Mohammad Riyatno MKes, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK, DR Jaelan SKp MKes membenarkan tren kenaikan kasus Covid-19 di Wonosobo selama Minggu ke-38 dan 39 memang menampakkan jumlah yang memprihatinkan.

“Benar, bahwa selama 2 Minggu terakhir ini peningkatan penemuan kasus dengan gejala berat bahkan hingga menyebabkan meninggal dunia memang layak untuk menjadi perhatian sangat serius kita semua,” tutur Jaelan, Senin (28/9).

Pemkab Wonosobo, ditegaskan Jaelan, tidak tinggal diam dengan kondisi tersebut, karena upaya penanganan dan pencegahan serius yang ditunjukkan melalui serangkaian regulasi resmi, serta tindakan nyata di lapangan menurutnya sudah sangat maksimal.

Namun demikian, di sisi lain dirinya mengaku menghadapi sebagian pihak yang justru kurang kooperatif dengan penata laksanaan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan Covid-19.

“Di sisi lain, kita juga masih menghadapi penolakan untuk uji swab bagi pelacakan dari kontak erat kasus konfimasi, penolakan isolasi di gedung yang disediakan Pemkab Wonosobo, hingga penolakan kasus suspek dan konfirmasi meninggal yang mestinya pemulasaraaannya harus dengan protokol Covid-19,” lanjutnya.

Protokol Kesehatan

blank
Tim Gabungan Penegak Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19 ketika melakukan operasi pemakaian masker di pasar tradisional. (Foto : SB/Muharno Zarka)

Pihaknya berharap kedepan warga dan seluruh pihak lebih koorperatif terhadap upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 di Wonosobo, mengingat dalam situasi pandemi seperti saat ini, dibutuhkan kolaborasi kontributif semua elemen.

“Kami berharap ada kesadaran untuk saling mendukung, selain dengan penerapan protokol kesehatan oleh warga masyarakat, juga kerjasama dalam pencegahan dan deteksi dini, demi menghindari akibat fatal karena keterlambatan penanganan yang sampai menyebabkan meninggal dunia,” tandasnya.

Selaras dengan harapan Jaelan, Tim Terpadu Penegakan Protokol Kesehatan Wonosobo bersama unsur TNI-Polri kembali bergerak ke wilayah Leksono untuk menggugah kesadaran warga setempat dalam hal implementasi gerakan 3 M, yaitu mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dalam interaksi sosial.

Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP, Hermawan Animoro mengaku masih menemukan 80 orang warga yang harus berhadapan dengan petugas serta menjalani sanksi administrative akibat tidak mengenakan masker.

Selain di Leksono, operasi penegakan masker pada hari yang sama disebut Hermawan juga digelar Satgas Covid-19 Kejajar dan Watumalang.

“Masih terus kita upayakan penyadaran warga masyarakat akan pentingnya prokes demi mencegah penyebar luasan virus Corona di Wonosobo, semoga semakin hari jumlah pelanggaran terus berkurang seiring dengan semakin sadarnya warga masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,” tandasnya.

Muharno Zarka-mm