GROBOGAN- Bupati Grobogan Sri Sumarni turun tangan, datang ke Pasar Tani. “Sini saya bantu jualkan dagangannya ya, Pak. Saya jamin nanti jadi laris manis,” kata Bupati Grobogan, Sri Sumarni, dalam kunjungan ke Pasar Tani yang memang dibuka hanya pada hari Jumat, seperti hari ini.
Di pasar yang rutin diselenggarakan setiap hari Jumat ini, Sri Sumarni menawarkan cabe merah dan bawang merah yang merupakan komoditas lokal yang baru saja dipanen dari para petani di Kabupaten Grobogan.
Kepada para pejabat Forkopimda dan OPD, Sri Sumarni mengajak mereka berbelanja semua produk pertanian lokal yang diperdagangkan di pasar ini. Menurut Sri Sumarni, cabe merah yang dijual berwarna merah menyala dan berkualitas baik. Tidak hanya itu, bawang merah juga jauh lebih baik karena berukuran lebih besar daripada bawang-bawang lainnya yang dijual di daerah lain.
Beberapa pejabat yang hadir tersebut menyempatkan untuk berbelanja aneka sayur mayur hasil panen petani. Diantaranya, Kepala Dinkop UMKM Adhitya Wisnu, Kepala Dinas Kesehatan dr Slamet Widodo, Asisten II Ahamdi Widodo, Kabag Humas Teguh Harjokusumo, dan beberapa pejabat lainnya ikut membeli cabe merah ‘dagangan’ orang nomor satu di Kabupaten Grobogan tersebut. Dalam waktu singkat, cabe merah yang tersedia seberat 1 ton dan 500 kilogram bawang merah habis terjual.
Kehadiran Bupati di samping ikut berbelanja aneka sayur ini, ia juga mengajak kepada para pejabat PNS dan masyarakat untuk datang berbelanja di pasar yang dibuka di depan pintu gerbang Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Jalan Diponegoro tersebut. Selain itu, ia juga mengapresiasi pasar tani yang merupakan program rutin yang diadakan oleh instansi yang dipimpin Edhie Sudaryanto ini.
Menurutnya, adanya pasar yang rutin digelar setiap Jumat pukul 07.00 – 10.00 WIB ini dapat menyejaterakan petani karena petani menerima langsung hasil panennya dengan harga tinggi dibanding melalui pengepul.
“Seluruh komoditas yang diperdagangkan di Pasar Tani ini merupakan hasil kerja keras para petani Kabupaten Grobogan. Untuk itu, saya mendorong kepada para pejabat, PNS dan masyarakat supaya belanja ke sini dalam rangka mendukung produk lokal,” ajak Sri Sumarni.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Edhie Sudaryanto mengungkapkan pasar tani ini sudah dimulai sejak Maret 2018. Edhie menambahkan, keberadaan pasar tani yang diadakan setiap Jumat pagi ini juga sudah mendapat respon positif dari masyarakat. “Semua barang yang ada di sini bisa dibeli masyarakat. Jadi, pasar tani ini bukan pameran produk pertanian. Tetapi memang tempat memasarkan hasil pertanian lokal,” ungkapnya.
Edhie menambahkan, melalui Pasar Tani ini, harga jual setiap komoditas lebih tinggi dibanding harga beli di level petani, namun tetap rendah dari harga di pasaran. Adanya pasar tani ini, diharapkan petani dapat memperoleh penghasilan tambahan dan konsumen bisa menekan pengeluaran.
“Hal ini jelas menguntungkan konsumen sebab mereka dapat membeli lebih murah. Di sisi lain, petani juga lebih untung karena menjual lebih tinggi dibanding menjual ke pengepul. Demikian untuk komoditas lainnya juga diberlakukan seperti itu,” tambah Edhie.
suarabaru.id/Hana SW