WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah 25 warga belajar dan alumni PKBM Prospek yang beralamat di Desa Gondang Watumalang Wonosobo dilatih meracik kopi. Peserta diharapkan bisa menjadi Barista (penyaji kopi) yang baik.
Direktur PKBM Prospek Ahmad Mukholis, Minggu (13/9), mengatakan Wonosobo punya potensi budi daya tanaman kopi yang bagus. Seperti di Tambi (Kejajar), Mlandi (Garung), Bowongso (Kalikajar) dan kopi di daerah lainnya.
“Potensi tersebut harus ditangkap dengan menyiapkan Barista yang terampil dan profesional. Kopi lokal Wonosobo harus bisa disajikan oleh Barista-Barista lokal pula yang handal,” katanya, ketika temui di Kampus PKBM Prospek.
Peserta pelatihan meracik kopi, diharapkan, ke depan bisa membuka wirausaha kedai kopi secara mandiri atau bekerja di Cafe Coffee yang kini tengah menjamur di berbagai daerah dan jadi trend lifestyle bagi kaum milenial.
Materi Pelatihan
Assesor Barista dari Filbert Coffee Shop Pemalang, Sukron Nugroho, yang jadi pemateri pelatihan meracik kopi mengatakan, Barista pemula perlu diberi pengetahuan dasar (knowledge) perkopian sebelum diberi materi lanjutan.
“Materi lanjutan berupa pengenalan alat manual (drawing) untuk mengolah aneka jenis kopi. Setelah cukup terampil Barista pendatang baru juga perlu mendalami ilmu ekspreso latte art atau mengolah dan menyajikan kopi yang lebih menarik,” ujarnya.
Menurut Sukron, setelah melewati proses edukasi, Barista harus dapat meroasting (mengolah) dan menyeduh kopi dengan berbagi taste (rasa) yang khas sesuai dengan katakter atau jenis kopi. Pasalnya, jenis kopi punya rasa dan karakter masing-masing.
“Jenis kopi itu sangat mempengaruhi rasa. Kopi Arabika, Robusta, Lubirika, Elsalsa dan kopi lokal punya cita rasa sendiri-sendiri. Seorang barista yang baik dan profesional mampu mengolah dan menyeduh dengan rasa yang khas sesuai varian yang ada,” tandasnya.
Muharno Zarka-Wahyu