blank
Wali Kota Sigit Widyonindito menerima cinderamata dari Pengurus Orari saat menghadiri musyawarah organisasi itu beberapa hari lalu, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kota Magelang tidak akan tumbuh dan berkembang tanpa adanya sinergi seluruh elemen masyarakat. Kemajuan kota yang memiliki luas sekitar 18,12 kilometer persegi ini terlihat dalam satu dasawarsa terakhir.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mencontohkan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kota Magelang  selalu melampaui target.

‘’Penerimaan PBB Kota Magelang selama 5-6 tahun capaiannya bukan 100 persen, tetapi 115-117 persen. Ketika mencanangkan PBB Maret-April tidak sampai akhir tahun lunas semuanya,’’ kata Sigit saat menghadiri Musyawarah Lokal (Muslok) Ke XIV Tahun 2020 Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) Kota Magelang, beberapa hari lalu.

Menurutnya, dari penerimaan PBB itu menunjukkan bahwa masyarakat Kota Magelang memiliki kesadaran dalam membangun kotanya. Sebab, uang yang dibayarkan akan kembali kepada masyarakat melalui berbagai fasilitas, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan sebagainya.

‘’Masyarakat mempunyai kesadaran dan berperan aktif membangun Kota Magelang. Uang pajak mereka kembali kepada mereka. Di Kota Magelang hampir tidak ada jalan yang berlobang, pelayanan kesehatan gratis, tidak usah PNS, tidak usah pegawai, tidak usah polisi, rasah tentara, swasta pun gratis,’’ ungkapnya.

Dia menerangkan, salah satu kemajuan ini tidak lepas dari sinergi masyarakat, tidak terkecuali komunitas atau organisasi seperti Orari ini.

Sigit menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kontribusi pemikiran Orari yang disampaikan melalui udara (radio).

‘’Membangun Kota Magelang ini ngga gampang dan saya tidak bisa sendiri,semua elemen masyakarat ikut didalamnya, mengajak kebaikkan, mengajak tertib, mengajak bersih, saya dibantu oleh Orari melalui udara. Kota kita yang tadinya begitu sekarang alhamdulillah kalau saya boleh mengklaim selama 10 tahun ini pergerakan cukup membanggakan,’’ ungkapnya.

Dirinya masih memiliki cita-cita menjadikan Kota Magelang sebagai simbol “Singapuranya Jawa Tengah”. Kota ini dianggap berpotensi, meskipun minim sumber daya alam akan tetapi memiliki potensi destinasi wisata dunia yakni Candi Borobudur di Kabupaten Magelang.

Penulis  : pro/kotamgl

Editor    : Doddy Ardjono