BLORA (SUARABARU.ID)– Kasus covid-19 di Kabupaten Blora, masih menunjukkan tren yang terus meningkat. Terdata di Posko GTTP Covid-19 setempat, Senin (7/9/2020), terdapat 336 kasus atau bertambah tiga kasus dari empat hari sebelumnya.
Dari 336 warga Blora yang tertular virus corona, tiga orang masih dirawat di rumah sakit, 43 orang menjalani isolasi mandiri di rumah, dan 265 orang (bertambah sembilan orang empat hari sebelumnya) dinyatakan sembuh.
”Sampai saat ini warga Blora yang meninggal terpapar covid-19 berdasar Swab-Lab 25 orang,” beber Asisten Administrasi Umum Sekda Blora, Henny Indriyanti, Senin (7/9/2020).
BACA JUGA : Dandim Blora Perintahkan Anggotanya Netral di Pilkada 2020
Henny yang juga pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menambahkan, selama ini telah dilakukan pemeriksaan 2.362 Swab-Lab, dan akan dilakukan pemeriksaan yang sama di hari-hari berikutnya.
Menurut mantan Kepala Dinkes ini, posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, mengategorikan terdapat enam dari 16 kecamatan di Blora dalam zona orange atau risiko sedang pesebaran covid-19.
Sedangkan 10 kecamatan lainnya, lanjut pejabat Plt Kepala Dinkes, berdasar hasil monitoring Posko GTPP Covid-19, kini masuk dalam zona kuning atau risiko rendah dari pesebaran covid-19.
Sementara itu, adanya sembilan penambahan kasus baru, masing-masing ada di Kecamatan Ngawen (empat kasus), Kecamatan Kota Blora (dua kasus), Cepu (satu kasus), Randubaltung (satu kasus) dan Jepon (satu kasus).
Ada pun kecamatan yang masuk level zona kuning atau risiko rendah pesebaran covid-19, yakni Kecamatan Todanan, Kunduran, Ngawen, Blora, Randublatung dan Cepu.
Perhatikan VDJ
Henny menjelaskan, di Blora ini penyebaran covid-19 sudah ada di klaster keluarga, yang mana ketika itu ada salah satu anggota keluarga yang terinfeksi virus corona, menularkan ke anggota keluarganya yang lain.
Untuk mencegah klaster keluarga itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan, dengan memperhatikan VDJ, yakni ventilasi, durasi, dan jarak.
Bahasa sederhananya, saat di rumah buka jendala dan pintu agar udara segar bisa bersirkulasi, sediakan kamar terpisah untuk keluarga yang kerap bekerja keluar rumah, dan berpisah dengan yang rentan (lansia dan balita).
”Tetap pakai masker, jaga jarak dan buka jendela lebar-lebar agar udara tidak pengap. Cuci tangan pakai sabun dalam berbagai kesempatan, agar kita terhindar dari virus corona,” imbuh dia.
Wahono-Riyan