SEMARANG (SUARABARU.ID)– Tugas operasi pengamanan perbatasan merupakan tugas operasi militer selain perang yaitu mengamankan wilayah perbatasan RI-Malaysia untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara Republik Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Widi Prasetijono saat mewakili Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.I.P., M.Si., memeriksa kesiapan operasi Satgas Pamtas Yonif 407/Padma Kusuma dan Kompi Yonkav 2/Turangga Ceta di Lapangan Mako Yonif 407/PK, Kec. Adiwerna, Kab. Tegal. Kamis (13/8/2020)
Selain itu, para prajurit yang akan melaksanakan pengamanan perbatasan di wilayah Kalimantan Barat ini juga harus mampu membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pembelajaran kepada anak-anak setempat di sekolah yang masih kekurangan tenaga pendidik. Oleh karena itu beberapa waktu lalu TNI AD telah bekerjasama dengan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemdikbud untuk membekali prajurit dalam meningkatkan kemampuan mengajar.
“Tugas merupakan suatu kehormatan dan kepercayaan yang diberikan oleh negara yang harus dibalas dengan prestasi yang membanggakan, karena tidak semua prajurit mendapatkan kesempatan penugasan seperti ini” ungkapnya.
Lebih lanjut diperintahkan kepada 480 prajurit ini agar menerapkan Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI untuk bersama-sama menjaga wilayah perbatasan dengan baik. Tidak hanya itu, Kasdam juga berpesan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi ini.
“Ingat, saat ini kondisi bangsa masih dalam suasana prihatin, Pandemi Covid-19 belum selesai, oleh karena itu tetap laksanakan protokol kesehatan secara disiplin, sehingga kalian dapat terhindar dari Covid-19” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut , Danbrigif 4/DR Kolonel Inf Endar Setiyanto, para Asisten Kasdam IV/Diponegoro, para Kabalak, dan Komandan Satuan Jajaran Kodam IV/Diponegoro.
Absa/Htt