JEPARA,(SUARABARU.ID)- Angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jepara yang terus bertambah setiap harinya menyebabkan aktivitas masyarakat masih belum pulih kembali. Termasuk bidang pendidikan.
Kegiatan belajar mengajar daring bahkan terus diperpanjang sampai batas waktu yang belum ditentukan secara pasti. Padahal banyak siswa mengaku sedikit mengalami kesulitan memahami materi saat pembelajaran daring.
“Lebih enak diajar secara langsung di kelas dibandingkan via online meeting,” ujar Febrika, salah satu siswa Sekolah Menengah Atas yang mengikiuti program Fun En glish Class.
Berangkat dari keluhan-keluhan tersebut, mahasiswa KKN Undip jurusan Sastra Inggris, Sintia Mulia Rahmadanty yang melakukan KKN di Kedungleper, Bangsri berinisiatif untuk mengadakan sebuah program yang dapat membantu siswa-siswi lebih memahami materi bahasa Inggris serta dapat membimbing tugas-tugas sekolah mereka. Sedangkan dosen pembimbing Sintia adalah Dr. rer.nat Thomas Triadi Putranto., S.T,M.Eng.
Program ini bernama “Fun English Class” yang berkonsep santai dan menyenangkan agar materi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh para peserta. Peserta dalam program ini ialah siswa-siswi asal desa Kedungleper sesuai dengan penempatan lokasi mahasiswa KKN.
Peserta berjumlah sepuluh orang dengan latar pendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Kegiatan ini tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan yakni mencuci tangan serta menggunakan handsanitizer sebelum masuk ruangan dan memakai masker.
Sesuai dengan namanya, program Fun English Class ini dibuat dengan konsep menarik agar memberi kesan seru, menyenangkan, dan mudah dipahami.
Beberapa metode pengajaran diberikan, salah satunya ialah Spinning Wheel Game yang melatih daya ingat materi, kemampuan menulis, kecepatan berpikir, serta kemampuan bekerja dalam tim. Luaran dari program ini berupa penugasan sebuah video para peserta bercerita tentang pengalaman mereka selama masa pandemi covid-19.
Selain program Fun English Class, mahasiswa KKN Undip di Kedungleper juga membuat sebuah booklet profil desa dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Selain bertujuan untuk mempromosikan desa kepada khalayak luas, juga untuk salah satu media edukasi bahasa Inggris kepada masyarakat.
Adapun informasi-informasi yang ditampilkan ialah pengetahuan umum tentang desa, peta desa, sejarah desa, potensi sumber daya alam serta manusia, dan kegiatan ritual atau budaya masyarakat desa.
Hadepe – SMR