GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Optimisme dan semangat baru, digelorakan TIS Petroleum E&P Blora PTE.Ltd di Grobogan, Jawa Tengah, yakni perusahaan yang telah mengambil alih kepemilikan Blok Blora dari operator lama, Sele Raya Energi (SRE).
Operator lama (SRE, red), memang sudah sekian tahun tidak lagi melakukan operasi. Maka sejak diambil alih dengan persetujuan Negara Republik Indonesia (RI) melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Diyakini di sumur RBG-3B, terdapat potensi cadangan gas di Sumur Rembang 1, maka kini langsung digenjot untuk dieksplorasi dengan melakukan pemboran satu sumur yang diberikan nama sumur RBG-3B tersebut.
Lokasi titik sumur RBG-3B yang hanya berjarak 30-40 meter dari sumur Rembang 1, bahkan sudah dinyatakan terdapat potensi cadangan gas alam, membuat perusahaan investor yang berasal dari Singapura ini, yakin dan optimis akan mendapatkan kembali cadangan gas pada saat pemboran sumur RBG-3B.
“Pemboran akan dimulai Rabu 26 Agustus 2020. Mohon doa dan dukungan semua pihak,” beber Penanggungjawab Operasi Pemboran TIS Petroleum E&P Blora PTE.Ltd, Ir. Moh. Rizal, Jumat (7/8/2020).
Mendukung
Apalagi dengan dukungan penuh Bupati Grobogan Ibu Hj. Sri Sumarni, SH.MM di pendapa Kabupaten pada 9 Juli 2020 lalu yang dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Fokompimda) setempat, semua pihak mendukung penuh proses pemboran sumur RBG-3B di Desa, Pranten Kecamatan Gubug ini, tambah Rizal.
Menurut Moh Rizal, dukungan banyak pihak itu membuat investor semakin yakin untuk mengerahkan seluruh kemampuan teknis terbaiknya dalam proses pemboran, dengan jadwal pemboran yang dimulai pada 26 Agustus 2020.
Sesuai dengan arahan Bupati dan ketentuan yang berlaku dalam proses pemboran, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi pemboran dihadiri 50 warga dan tokoh masyarakat, ulama dan tokoh agama di Desa Pranten dan Desa Gubug, Kecamatan Gubug.
Hadir dalam sosialisasi yang dipimpin Camat Gubug, Achmad Basuki Mulyono, S.Sos.MM, digelar di pendapa kecamatan setempat, dengan agenda utama sosiasliasi pemboran, dihadiri pula Forkompimcam dan aparat Pemerintah Desa dari dua desa.
“Pemboran akan dimulai 26 Agustus 2020, ditandai dengan penekanan tombol simbolis oleh Bupati Grobogan dan Direktur TIS Petroleum E&P Blora PTE.Ltd,” jelas Moh. Rizal.
Proses pemboran perkiraan satu bulan lebih, dengan catatan semua pihak mendukung demi keberhasilan dan kelancarannya baik dalam proses persiapan, mobilisasi, sampai dengan pemboran selesai dan sumur ditutup sementara, kata Moh. Rizal optimis.
Adapun lokasi titik sumur RBG-3B yang hanya berjarak 30-40 meter dari sumur Rembang 1 yang sudah dinyatakan terdapat potensi cadangan gas alam, membuat perusahaan investor dari Singapura ini yakin akan mendapatkan kembali cadangan gas pada saat pemboran sumur RBG-3B.
Izin UKL-UPL Siap
Moh. Rizal menambahkan, semua proses perizinan dan standard kerja yang memenuhi keamanan, keselamatan dan kesehatan Lingkungan telah disusun dan direncanakan untuk dilaksanakan dengan baik.
“Keamanan, keselamatan, dan kesehatan lingkungan telah kami susun dengan baik, juga ijin UKL-UPL juga siap dan sudah kami kantongi,” tandas Penanggung-jawab Operasi Pemboran TIS Petroleum E&P Blora PTE.Ltd.
Perlu diketahui TIS Petroleum E&P Blora PTE.Ltd. adalah perusahaan yang telah mengambil alih kepemilikan Blok Blora dari SRE, dengan potensi cadangan gas di Sumur Rembang 1 langsung digenjot untuk dieksplorasi dengan melakukan pemboran satu sumur yang diberikan nama sumur RBG-3B.
Kementerian ESDM melalui SKK Migas sebagai lembaga pengawas, berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan sangat minim gangguan terhadap masyarakat sekitar (lingkungan).
“Mohon dukungan dan doa dari semua pihak, agar diberikan kelancaran dan keselamatan serta keberhasilan,” harap Moh. Rizal.
Ditambahkan Penanggungjawab Operasi Pemboran TIS Petroleum E&P Blora PTE.Ltd, jika proses pemboran berhasil, maka kedepan Kabupaten Grobogan juga akan ikut merasakan hasilnya, terutama masyarakat Desa Pranten dan Gubug.
Wahono-adv/mm
