YOGYAKARTA (SUARABARU.ID) – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melaksanakan program Balik Kerja Bareng BPKH untuk mendukung pemudik yang telah kembali ke kampung halaman pada Idul Fitri 1446 hijriah.
Program ini untuk membantu masyarakat kembali ke tempat perantauan, setelah merayakan hari raya bersama keluarga.
Rombongan peserta yang diberangkatkan ada 455 orang pada Minggu, 6 April 2025, dari Balaikota Yogyakarta. Selain transportasi, para peserta juga menerima sejumlah fasilitas lain berupa kaos, snack, dan makan selama perjalanan.
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Sulistyowati yang melepas keberangkatan peserta menjelaskan, program ini merupakan inisiatif BPKH untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang telah mudik.
“Ini adalah bentuk kepedulian BPKH untuk memastikan pemudik bisa kembali ke tempat perantauan dengan aman, nyaman, untuk memulai lagi aktivitas mereka dengan semangat baru,” ujar Sulistyowati.
Ia mengatakan, Balik Kerja Bareng BPKH 2025 merupakan pelaksanaan tahun ketiga, dan Yogyakarta selalu terpilih sebagai salah satu titik keberangkatan. “Tahun ini kami menyediakan total 58 bus dari 5 titik keberangkatan, dan alhamdulillah untuk Yogya tersedia 10 unit bus,” katanya.
Menurut Sulistyowati, pembiayaan Balik Kerja Bareng menggunakan nilai manfaat dari Dana Abadi Umat yang dikelola BPKH. “Program ini menunjukkan komitmen BPKH hadir dan memberikan manfaat langsung bagi umat, tidak hanya melalui pengelolaan dana haji, tetapi juga dalam mendukung kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia,” tegas Sulistyowati.
Asisten Sekda DIY Bidang Pemberdayaan SDM, selaku perwakilan Gubernur DIY, Sugeng Surwanyo, mengapresiasi program Balik Kerja Bareng ini sebagai wujud nyata dari komitmen BPKH untuk meningkatkan kemaslahatan umat.
“Ikhtiar ini menjadi bagian dari kontribusi besar BPKH dalam mendukung mobilisasi pasca lebaran,” ucap Sugeng.
Sementara Asisten Bidang Kesra Pemkot Yogyakarta mewakili Wali Kota Yogyakarta, Dwi Sutono menegaskan dukungan Pemkot terhadap program Balik Kerja Bareng BPKH sebagai sarana memfasilitasi para perantau kembali ke Jakarta.
