Bayan Dukuh Bener Suparman memberikan sambutan dalam acara halal bihalal Grup Loro Jiwo. Foto: Anind

Di Sragen , grup ini dikenal karena kedermawanannya atau sering melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan. Setiap hari Jumat, anggota grup sebagai pelopor  menggelar Jumat Berkah Gratis.

Bukan menu sarapan pagi yang dibagikan. Melainkan bahan pangan untuk ibu-ibu memasak di rumah.

Ada tahu, tempe, ikan bandeng, telur, gereh besek, dan aneka sayuran komplet disajikan di dalam plastik di meja dan yang hadir boleh mengambil apa saja, asalkan hanya boleh mengambil dua item.  Misalnya bandeng dan tahu, atau tahu dan sayur.

“Setiap digelar Jumat Berkah, pengunjung yang datang bisa mencapai 900 orang,” tuturnya.

Mereka yang mengunjungi Jumat Berkah, bahkan ada yang datang dari desa-desa diluar Kecamatan Ngrampal.

Sumber Dana

Terus dari mana sumber dana untuk kegiatan sosial semacam itu? Dikatakan sumber dana Jumat Berkah dari partisipasi masyarakat. “Kalau pun ada bantuan, tapi kami disuruh mengambil,  kami tidak mau. Mereka yang mau membantu, harus datang sendiri,” tutur Rudi L yang bekerja di toko meterial di Kuwungsari, Sragen.

Karena kalau pengurus Grup Loro Jiwo mengambil dana, nanti kesannya meminta-minta. Sehingga aturannya kalau membantu dana atau barang, silahkan dikirim sendiri.

Walaupun diakuinya di antara anggotanya masih ada yang kekurangan, namun masih tetap bisa berkegiatan sosial. Mereka memiliki semboyan: “Sugih durung mesti tekan, ikhlas atine“.

Tidak hanya menggelar Jumat Berkah.  Di hari Minggu juga ada kegiatan senam gratis, sarapan gratis dan ada undian hadiah hiburan di lokasi Padepokan wakaf dari H. Sungkono, warga setempat.

Ketua Grup Loro Jiwo Rudi memuji anggotanya yang loyal dan kompak. Begitu pula saat menggelar halal bihalal, mereka berpartisipasi mencukupi kebutuhan.

Anind