JEPARA (SUARABARU.ID) – Festival Kuliner Jajanan Tradisional kembali digelar dengan meriah, menghadirkan berbagai hidangan khas Nusantara tempo dulu yang menggugah selera. Acara yang berlangsung di Bumi Perkemahan Jati Cindhe Kwarran Kembang 5 – 15 Maret 2025. ini dibuka oleh Ketua DPRD Kabupaten Jepara Agus Sutisna dengan ditandai pemotongan pita.
Hadir juga Ketua PGRI Kabupaten Jepara Darono Adi Widodo, Camat Kembang, Kapolsek Kembang, Koramil Bangsri, Dinas Pertanian Kembang, Puskesmas serta Satkordik Kecamatan Kembang Nasukha. Ratusan pengunjung dari berbagai daerah juga antusias mencicipi beragam kuliner tradisional.

Saat membuka Festival Jajanan Tradisional ini Ketua DPRD Agus Sutisna menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap jajaran pendidikan di Satkordik Kecamatan Kembang yang selain mendidik murid di sekolah juga melaksanakan kewirausahaan, dan pelestarian budaya melalui Festival kuliner di bulan Ramadan.
Ia berharap kegiatan kreatif ini tetap dilanjutkan sehingga membantu perekonomian warga dan menjadi wadah untuk mempromosikan potensi kuliner lokal kepada masyarakat luas.

Festival jajanan ini akan berlangsung sampai 15 Maret 2025, dengan menampilkan lebih 100 jenis makanan pada 20 stand yang menyajikan berbagai makanan khas dari berbagai daerah di Jepara.
Pengunjung dapat menikmati jajanan pasar seperti pepes ikan teri, rempeyek teri, sambel teri, adon-adon coro, es kelapa muda, klepon, onde-onde, dan kue cucur, hingga makanan khas seperti sate telur puyuh. Juga ada pempek, dan serabi, juga produk unggulan desa Bucu dengan kopi tubruknya yang rasanya nikmat pahit manisnya cocok dihidangkan saat musim hujan. Semuanya tersedia untuk dinikmati oleh pengunjung.

Uniknya cara belanjanya adalah menggunakan koin yang nantinya akan di tukar ke panitia bagi pengunjung yang akan berbelanja. Satu koin seharga 5000 rupiah.
Menurut Ketua Panitia, Hadi Supriyanto, tujuan utama festival ini adalah untuk melestarikan kuliner tradisional dan memperkenalkannya kepada generasi muda. “Kami ingin agar makanan-makanan khas daerah tetap lestari dan bisa dinikmati oleh semua kalangan, termasuk anak muda yang mulai beralih ke makanan modern,” ujarnya.

Selain stan kuliner, festival ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni budaya, seperti tari tradisional, musik daerah, dan penampilan dari ananda Imel Hapsari SDN 4 Balong putri ibu Menik.
Salah satu peserta bazar jajanan Sukin Pujiarti seorang guru SD N 2 Kancilan dari Dabin 2 mengungkapkan antusiasnya saat diberi kesempatan mengikuti festival ini. “Saya sangat bangga dan senang bisa ikut berpartisipasi sekaligus dapat menikmati berbagai jajanan tradisional di satu tempat. Rasanya seperti bernostalgia dengan masa kecil,” katanya.
Menariknya, hasil penjualan jajanan dalam festival ini akan didonasikan untuk pembangunan dan renovasi mushola di lokasi bumi perkemahan tersebut. Ketua panitia menyampaikan, “Kami ingin tidak hanya melestarikan kuliner tradisional, tetapi juga berbagi dengan masyarakat melalui kegiatan sosial ini. ”Semoga hasil yang terkumpul dapat membantu mewujudkan mushala dan MCK yang nyaman dan dapat digunakan oleh warga sekitar dan peserta kemah nantinya,” ujarnya
Festival Kuliner Jajanan Tradisional ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang terus menarik minat masyarakat untuk mencintai dan melestarikan kuliner khas Indonesia, sekaligus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Festival ini dapat terlaksana dengan baik dengan didukung Bank Jateng, Yamaha, Pertanian, Dikop, Sumber Batu Kristal Es.
Hadepe – Indria Mustika