
Strategi Merespon Perubahan
Menurut Prof. Arif, perguruan tinggi juga perlu menerapkan pola pikir baru, sikap dan perilaku inovatif, serta metode kerja yang lebih adaptif. “Kunci utama kesuksesan adalah kombinasi antara mindset, skillset, dan karakter,” ungkapnya.
Ia menambahkan, terdapat sepuluh faktor utama yang berkontribusi terhadap kesuksesan individu maupun kelompok, di antaranya adalah kejujuran, kedisiplinan tinggi, kemampuan bersosialisasi, dukungan pasangan hidup (spouse support), serta etos kerja yang kuat.
Prof. Arif juga menekankan bahwa transformasi pendidikan tinggi harus diarahkan pada konsep techno-socio preneurial university. Technopreneurship berarti memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi untuk pertumbuhan industri dan ekonomi. Sementara itu, sociopreneurship berfokus pada transformasi sosial melalui pendampingan kepada petani, peternak, nelayan, serta masyarakat umum.
Rektor UKSW, Prof. Intiyas, menyambut baik paparan tersebut dan menegaskan bahwa UKSW siap mengambil langkah nyata untuk merealisasikan kerja sama ini. “Kerja sama ini bukan sekadar perjanjian di atas kertas. Sebagai tindak lanjut, UKSW akan mengirimkan tim ke IPB University untuk belajar dan melakukan praktik bersama,” ujarnya.
UKSW adalah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah terakreditasi Unggul. Berdiri sejak tahun 1956, UKSW memiliki 15 fakultas dengan 63 program studi jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3. Berlokasi di Salatiga, UKSW dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini karena keberagaman mahasiswa dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW mengusung semangat Creative Minority, yaitu sekelompok individu yang mampu menciptakan perubahan dan menjadi agen transformasi bagi masyarakat.
Kerja sama ini menjadi wujud nyata kontribusi UKSW dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada tujuan ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dan ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Ning S