
Senada, Head Coach MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann mengatakan pelaksanaan Festival SenengSoccer menjadi tahap awal pengenalan latihan fisik dan teknik dasar dalam bermain sepak bola yang dikemas secara menyenangkan. Para peserta secara individual diajak bermain bola dengan cara melewati tiga macam rintangan yang mencakup latihan lari, ketangkasan, melompat, melempar dan menggiring bola. Peserta dinilai berdasarkan catatan waktu tercepat dalam menyelesaikan semua permainan.
“Festival SenengSoccer merupakan stimulus agar para putri KU 8 mengenal sepak bola. Rintangan yang dibuat sebenarnya latihan koordinasi dari teknik, kecepatan, dan endurance yang terpadu. Ini merupakan kebiasan-kebiasaan baik dalam melatih sepak bola putri dari level paling dasar. Hal terpenting adalah mengenalkan sepak bola, bagaimana cara bermainnya sehingga adik-adik ini bisa bersenang-senang,” ucap Timo.
Selama dua hari penyelenggaraan, Festival SenengSoccer diikuti total 185 peserta yang berasal dari 32 sekolah tingkat MI atau SD dan TK atau KB. Para peserta memulai tantangan dengan berlari zig-zag melewati rintangan, yang dilanjut dengan melakukan lemparan (throw in) ke target. Di tantangan kedua peserta melakukan dribbling bola melalui lintasan berkelok, lalu melakukan tendangan ke arah gawang hingga masuk.
Pada tantangan ketiga, peserta melompat dengan dua kaki secara bersamaan melewati rintangan dan dilanjutkan melakukan shooting ke arah gawang hingga bola masuk. Di tahap akhir, peserta kemudian berlari (sprint) untuk menekan tombol timer selesai.
Fara Arsy Anindita jadi peserta tercepat menyelesaikan permainan dengan waktu 37,50 detik. Siswi kelas 2 dari SD 1 Pedawang itu lincah melumat semua tantangan dengan percaya diri. Dia bahkan jadi satu-satunya wakil sekolahnya di Festival Senengsoccer. “Aku dari kelas 1 diajak pak guru untuk ikut latihan seminggu sekali. Memang suka, tantangannya mudah dilakukan karena memang sudah sering berlatih,” ucap Fara yang kini berusia 7 tahun.
Pelatih SD 1 Pedawang Anam Prastyo pun telah melihat potensi Fara sejak duduk di kelas 1, sehingga dipercaya untuk memperkuat tim KU 10 pada MilkLife Soccer Challenge – Kudus Seri 3 2024 pada September lalu. Menurutnya Festival SenengSoccer dapat menjadi pintu masuk para siswi usia lebih dini untuk mengenal tentang sepak bola.
“Dari cara Fara dribbling bola sudah kelihatan memiliki bakat. Festival SenengSoccer KU 8 ini bisa menambah motivasi para siswi untuk ikut, karena ini bukan pertandingan. Jadi memang festival seperti ini merupakan akar bagi para siswi untuk bisa bermain sepak bola yang nantinya berlanjut ke jenjang selanjutnya. Saya harap Festival SenengSoccer bisa sering diadakan,” kata Anam.
Pertandingan MilkLife Soccer Challenge – Kudus 2025 akan berlanjut ke babak semifinal dan final untuk KU 10 dan KU 12 pada Minggu 8 Februari 2025 di Supersoccer Arena, Rendeng, Kudus.
Daftar pemenang Festival SenengSoccer
Juara 1: Fara Arsy Anindita – SD 1 Pedawang
Juara 2: Syayidah Nafisah Maharani – SD NU Tanwirul Qulub
Juara 3: Erinka Nadhira Almahyra – SD 1 Jepang
Ali Bustomi