blank
Tim All-Stars Kudus mengangkat tropi juara MilkLife Soccer Challenge All-Stars. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Tim Sepak Bola Putri All-Stars Kudus sukses menjadi kampiun gelaran MilkLife Soccer Challenge All-stars. Di partai final yang digelar Minggu (26/1), pagi, All-Stars Kudus berhasil mengalahkan All-Stars Solo dengan skor tipis 1-0.

Gol semata wayang All-Stars Kudus dicetak pemain andalannya Asyifa Shalawa di menit 27. Assyifa berhasil menceploskan bola memanfaatkan kemelut yang terjadi di gawang lawan.

Sejatinya laga final berlangsung cukup seru. Kedua tim bermain ngotot sejak menit awal. Apalagi laga ini juga ditonton oleh pelatih Timnas Putri Indonesia Satoru Mochizuki, serta beberapa pemain Timnas Putri seperti Claudia Scheunemann, Safira Ika, dan Sheva Imut.

Tim Kudus bermain di kandang sendiri, bermain agresif. Namun Solo juga tampil cukup solid di lini pertahanan dan beberapa kali mampu mencuri peluang.

Pelatih Kudus Hidayat dipaksa harus memutar otak untuk membuat anak asuhnya menembus lini pertahanan lawan.

Saat pertandingan menyisakan tiga menit, keberuntungan menghinggapi tim Kudus. Berawal dari sebuah sepak pojok, Asyifa sukses menyambar bola kemelut dan sekaligus membuat ratusan pendukung Tim Kudus yang memadati SSA bersorak.

Tertinggal satu gol membuat tim Solo tersentak. Namun, waktu yang tersisa sudah tidak cukup lagi bagi Ika Wonda mengejar ketertinggalan.

Kemenangan ini membuat tim Kudus mencatatkan sejarah sebagai juara dalam gelaran Milklife Soccer Challenge All-Stars edisi pertama ini.

Pelatih All-Stars Kudus Hidayat mengaku bersyukur Asyifa dkk berhasil memenangkan laga puncak sekaligus menjadi juara. Pihaknya mengakui anak asuhnya sempat kesulitan untuk melewati hadangan tim Solo yang bermain cukup baik.

“Kami bersyukur, anak-anak tampil luar biasa dan akhirnya mampu memenangkan pertandingan,”kata Hidayat.

Sementara, Assyifa kapten tim Kudus tak bisa menyembunyikan kegembiraaannya. Meski sempat grogi di awal pertandingan, namun Asyifa mengaku berhasil melewati ketegangan dan menunjukkan permainan terbaik di laga puncak.

“Sempat nerveus jadi kurang maksimal di awal laga. Tapi kami bersyukur bisa menang,”tandasnya.

Sementara, pada pertandingan sebelumnya, Tim All-Stars Surabaya berhasil meraih peringkat ketiga setelah mengalahkan All-Stars Jakarta dengan skor 1-0.

Event Milklife Soccer Challenge All-Star merupakan turnamen sepak bola putri usia dini yang diikuti delapan tim All-Stars. Masing-masing tim merupakan hasil seleksi dari gelaran Milklife Soccer Challenge di delapan kota yakni Kudus, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Tangerang, Bandung dan Jakarta.

Talent Scouting Milklife Soccer Challenge Timo Scheunemann terkesan sekali atas gelaran Milklfe Soccer Challenge All-Stars. Menurutnya, even ini adalah terbesar yang pernah dilihatnya di Indonesia.

“Event ini sungguh luar biasa. Dari sisi organizernya, hingga kualitas permainannya sangat jauh di atas ekpektasi saya,”kata Timo.

Timo melihat antusiasme masyarakat dengan sepak bola putri saat in cukup tinggi. Bahkan Timo sempat terharu ketika mulai memperkenalkan sepak bola putri ke SD-SD melalui coaching clinic guru olahraga.

“Jadi bagaimana dulu sulitnya memperkenalkan sepak bola putri. Bagaimana harus mendatangi sekolah-sekolah, merayu guru, membujuk kepala sekolah hingga orang tua untuk mengizinkan anak-anaknya bermain sepak bola adalah hal yang cukup sulit,”kata Timo.

“Namun, ketika sekarang orang bisa melihat megahnya even sepak bola putri, antusiasme masyarakat semakin naik,”tandasnya.

Timo juga memiliki kebahagiaan tersendiri atas kesuksesan Kudus sebagai juara. Hal ini karena Kudus adalah yang pertama mengawali sepak bola putri.

“Jadi, catatan yang bisa dipetik dari keberhasilan Kudus adalah bahwa untuk menjadi juara butuh proses yang panjang. Dan Kudus lebih dulu mengawalinya,”tandasnya.

Ali Bustomi