blank
Kepala Bappeda Kebumen Bahrun Munawir bersama perwakilan peserta Rakornas Komite Nasional Geopark Indonesia di Pendopo Kabuman Jumat 6/12) malam,(Foto:SB/Kominfo Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Setelah berlangsung dua hari,  Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) di Kebumen resmi ditutup Jumat (6/12) malam di Pendopo Kabumian.

Seperti halnya saat kedatangan, pada penutupan ini seluruh peserta juga dijamu makan malam atau closing dinner. Kegiatan Rakornas KNGI ini menjadi yang pertama kali diadalan di Kebumen sejak diakuinya Geopark Kebumen masuk dalam Unesco Global Geopark (UGGp).

Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Kepala Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Bahrun Munawir menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota KNGI atas kepercayaan menjadikan Kebumen sebagai tuan rumah pelaksanaan Rakornas pada tahun ini.

“Pertama kami sampaikan terima kasih kepada seluruh peserta Rakornas KNGI atas kepercayaan yang diberikan. Sungguh ini merupakan agenda yang luar biasa, di mana kami sebagai kota kecil di Pulau Jawa ini bisa menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Rakornas yang dihadiri para peserta dari seluruh Indonesia,”ujar Bahrun.

blank
Kepala Bappeda Kebumen Bahrun Munawir memberi sambutan pada makan malam ( closing dinner). Jumat (6/12) malam.(Foto:SB/Kominfo Kbm)

Peserta datang dari Kepualan Natuna, Danau Toba, Sumatara Utara, Raja Empat, Banyuwangi, Meratus, Lombok, Bangka Belitung, Jambi, Sijunjung, dan lain sebagainnya. Acara Rakornas turut dihadiri Pejabat Bappenas RI, pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, serta Direktur Pertamina Foundation.

“Alhamdulillah Rakornas kali ini dihadiri 300 peserta, perwakilan dari seluruh Geopark se-Indonesia. Tentu saja kami senang karena ini bisa menjadi sarana bagaimana Kebumen bisa dikenal seluruh Indonesia. Bahkan dunia dengan segela potensinya melalui Geopark ini,”imbuhnya.

Bahrun juga menyampaikan permohonan maaf, bila dalam pelaksanaan Rakornas masih banyak kekurangan atau kesalahan. Baik dari awal penyambutan sampai penutupan. “Karena terus terang waktu persiapannya memang tidak banyak, sehingga kalau ada kekurangan kami minta maaf,”tandasnya.

Nado, salah satu peserta Rakornas KNGI perwakilan dari Geopark Natuna menyampaikan, dirinya merasa puas mengikuti seluruh rangkaian acara. Nado mengaku, ini adalah kali pertama ia menginjak kaki ke Kebumen. Begitu juga dengan para peserta yang lain.

“Waktu kuliah di Jogja, saya pernah ke sini tapi hanya lewat saja dan ternyata Kebumen ini punya potensi yang luar biasa, terutama dalam hal geologinya. Meskipun Natuna itu banyak laut, tapi saya kira di Kebumen itu berbeda karena banyak bebatuan,”ujar Nado.

Tak hanya itu, masyarakat Kebumen juga dinilai sangat ramah. Ia pun sempat mencoba makanan khas Kebumen, seperti sate Ambal, lanting, penggel dan juga kopi mangrove.

“Rasanya enak, untuk lantingnya renyah. Tadi kita sempat  beli untuk oleh-oleh. Semoga kita bisa kembali ke Kebumen,”aku Nado.

General Manager Badan Pengelola Geopark Kebumen Sigit Tri Prabowo menambahkan, multi efek dari kegiatan ini Kebumen mulai dijadikan sebagai kota tujuan, bukan hanya sekedar kota transit. Terbukti dengan adanya Geopark Kebumen, makin banyak orang datang ke kota ini.

“Kita bisa lihat kemarin dua hari hotel-hotel di Kebumen itu penuh karena banyaknya tamu yang datang, bukan hanya perwakilan dari Geopark seluruh Indonesia, tapi juga tamu dari luar negeri dan para pejabat kementerian,”terang Sigit .

Menurutnya, Geopark Kebumen dengan kekayaan geologi dan budaya, dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan acara menjadi momentum penting untuk mengenalkan potensi Geopark Kebumen UGGp ke seluruh pemangku kepentingan.

“Melalui Rakornas ini seluruh pihak dapat bersinergi dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengelolaan geopark secara berkelanjutan serta meningkatkan peran geopark dalam mendukung ekonomi lokal, pelestarian alam, dan pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan,”jelas Sigit.

Komper Wardopo