Oleh : Dewi Fatimah, ST., M.Si
Tambahan 5,7 liter/detik air baku itu sangat berarti bagi layanan Bandengan setelah sumur DW-11 (Deep Well) Guyangan ditingkatkan kapasitas produksinya. Petugas Teknik sudah tidak lagi memutar valve DW-4 Suwawal bergantian setiap hari untuk pemerataan aliran Bandengan-Suwawal karena layanan Suwawal telah terdukung tambahan pasokan air baku sumur DW-11 Guyangan. Ikhtiar ditengah keterbatasan upaya peningkatan layanan.
Malam menjelang pukul 21.oo WIB dibawah guyuran hujan awal Desember, saat pekerjaan penggantian motor pompa selesai. Menyembur air keluar dari respipe berkedalaman 120 meter di bawah permukaan tanah. Tuntas sudah pekerjaan 2 hari 2 malam ini mengganti motor pompa. Macetnya rantai tripod dan hujan yang tidak berhenti di tengah proses pengangkatan motor pompa mewarnai proses pengerjaan. Saat terhitung debit yang keluar 8 lt/det lebih banyak 5.7 lt/det dari semula 2.3 lt/det. Wajah-wajah letih kedinginan itu tersapu rona sukacita keberhasilan upaya mencari tambahan air baku di tengah tekanan peningkatan layanan.
Permasalahan menjadi tidak sederhana saat permintaan masyarakat akan kebutuhan air bersih sangat tinggi juga peminatan sambung baru terus bertambah sementara pembangunan sumur baru yang direncanakan tertunda pelaksanaanya. Pemetaan zona rawan air pada masing-masing blok pada satu layanan SPAM telah diidentifikasi.
Dari permasalahan musiman dimana potensi rawan air terjadi pada musim kemarau atau permasalahan tahunan yang perlu tindakan segera dan berkelanjutan. Salah satu layanan rawan air mendesak diselesaikan adalah mengatasi kurang air di wilayah Bandengan yang sangat bergantung pasokannya dari sumur DW-4 di Suwawal. Sementara layanan Suwawal sendiri masih kurang air baku.
Memecahkan permasalahan di atas, atasnama pemerataan kecukupan air untuk kesejahteraan masyarakat, dilakukan pengaturan air secara bergilir untuk wilayah Bandengan dan Suwawal. Petugas teknik cabang mengatur putaran valve mengisi jaringan distribusi Bandengan dan sehari berikutnya berganti kearah Suwawal. Upaya itu dilakukan setiap hari di jam yang sama. Sedikit terlambat memutar valve, keluhan pelanggan bertaburan di call center dan di medsos.
Pada Tahun 2023 telah direncanakan upaya-upaya mengatasi permasalahan kurang air baku di jalur Wonorejo Kedungcino Bandengan terutama pada musim kemarau, pun permasalahan layanan di Jepara Selatan, KedungMalang-Ujungpandan. Pekerjaan pencarian air baku dimulai dari mencari potensi sumber air melalui penelitian geoelektromagnetik dan geolistrik untuk menemukan potensi jalur air.
Sepanjang Tahun 2023 dan 2024 telah dilakukan pencarian jalur air di 8 (delapan) lokasi tersebar di wilayah SPAM guna menyelesaikan permasalahan-permasalahan kurang air baku di wilayah layanan SPAM di atas. Kendala pembangunan sumur baru mulai muncul saat proses pengadaan tanah dilokasi-lokasi sepanjang potensi jalur air belum dapat dituntaskan untuk segera dimulai pembangunannya. Tetapi kendala itu tidak menyurutkan langkah-langkah penambahan air baku bagi pemenuhan kebutuhan air bersih pelanggan.
Dimulai dari upaya penyelesaian aliran Bandengan yang harus segera diatasi, penyisiran potensi optimalisasi kapasitas debit sumur di SPAM Buper-Pakis Aji segera dilakukan. Sumur-sumur di SPAM Buper-Pakisaji yang mengalami penurunan debit secara drastis di invetarisir. Fokus pencarian ditemukan pada sumur DW-11 di Desa Guyangan. Sumur DW-11 adalah sumur bantuan PAT Jawa Tengah yang dibangun pada Tahun 2018 dengan kapasitas terpasang 10 lt/det dan kapasitas terpakai 9 lt/det. Seiring berjalannya waktu, saat ini debit sumur DW-11 tersisa hanya 2.3 lt/det saja.
Ikhtiar segera dimulai. Potensi penurunan fungsi respipe dan motor pompa ditelaah. Tindakan pembongkaran dilakukan dan ditemukan permasalahan penurunan fungsi motor pompa. Malam itu kewajiban tertunaikan, seluruh keletihan impas. Dua hari dua malam berjibaku di lapangan ditengah guyuran hujan terbayar dengan peningkatan kapasitas produksi sumur. Dari semula 2.3 lt/det saat belum dilakukan penggantian motor pompa, menjadi 8 lt/det kapasitas terpakai. Pagi harinya Rabu Tanggal 4 Desember kesepakatan baru dibangun dengan petugas di cabang Utara 1, bahwa giliran distribusi air setiap hari, pemutaran valve DW-4 setiap hari dihentikan, air baku sumur DW-4 sepenuhnya mengisi jaringan Bandengan dan layanan Suwawal telah terdukung penambahan kapasitas produksi dari sumur DW-11 Guyangan.
Saat ini permasalahan aliran Bandengan – Suwawal teratasi. Tetapi penambahan sumber produksi baru tetap dilakukan karena kebutuhan dasar akan pemenuhan air akan terus bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pelanggan Perumdam.
Upaya lain terus dipikirkan dan direncanakan alternatif lain pengganti sumur dalam, dengan melirik potensi air permukaan. Penjajagan kerjasama dengan Direktorat Science Techno Park Universitas Diponegoro sedang dilakukan untuk alih teknologi pengolahan air permukaan. Alternatif itu menjadi salah satu jalan keluar dari ketergantungan penggunaan air tanah yang dilakukan Perumdam selama ini.
*Penulis adalah Direktur Teknik Perumdam Tirta Jungporo