blank
Ketua PC GP Ansor Kota Semarang, Abdurrahman. Foto : Hery Priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Beredarnya SMS Blasting di kalangan warga yang mengirimkan isu agama dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) direspon oleh Abdurrahman (Gus Dora) selaku Ketua PC GP Ansor Kota Semarang.

SMS Blasting tersebut salah satunya menyinggung perbedaan keyakinan salah satu calon Wali kKota Semarang. Abdurrahman meminta agar tidak ada lagi pihak-pihak yang menggunakan isu agama demi kepentingan politik.

“Tolong jangan lakukan black campaign seperti SMS yang tersebar itu. Karena takutnya SMS seperti itu malah jadi bumerang yang membuat orang jadi tidak simpatik,” ujarnya memberikan imbauan, Selasa 19 November 2024.

Abdurrahman kemudian mengajak pihak-pihak yang berkecimpung dalam menjaga kerukunan umat antar agama agar aktif menjaga kerukunan di momen Pilkada seperti sekarang ini.

“Untuk menjaga kerukunan antarumat beragama kan sudah ada FKUB dan Persaudaraan Lintas Agama (PELITA) harus berkontribusi aktif menjaga kerukunan ini. Karena berdirinya bangsa ini dengan Bhinneka Tunggal Ika ini sudah dengan susah payah dimerdekakan oleh leluhur kita,” tuturnya.

“Kita fokus saja mensejahterakan masyarakat, melakukan pembangunan, memajukan bangsa, terutama Kota Semarang. Kita fokus saja di situ jangan main isu agama. Supaya bangsa yang terus kita doakan sebagai Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur (Negara Terbaik yang Penuh Ampunan dari Tuhan) ini menjadi maju dan makmur,” bebernya.

Abdurrahman mengatakan bahwa kita diajarkan berpolitik secara harmonis sebagai upaya memilih pemimpin terbaik dari yang terbaik. Dia mencontohkan dulu ketika pemilu pertama tahun 1955 saat NU berdiri sebagai partai bersama PNI dan PKI.

Ingat Sejarah

Bung Karno sebagai presiden menyatukan ketiga partai tersebut dalam satu ideologi yang namanya NASAKOM (Nasionalis Agamis dan Komunis). “Apakah saat itu NU menolak?” ujar Abdurrahman.