“Untuk membangun situasi yang harmonis, lintas agama, lintas suku, supaya tidak ada kasus sara di Kabupaten Blora,” ucap Abu Nafi.

Ke depan hal itu, akan dilanjutkan, lanjut Abu Nafi, bahkan keluhan dari berbagai pihak, termasuk di Jalan Pemuda ada gereja, di Jalan A Yani juga ada gereja.

“Keinginannya, jangan melaksanakan kegiatan di hari Minggu yang akhirnya menutup jalan, mari kita hormati untuk ke depan, hal itu tidak boleh terjadi, dan harus kita hormati ibadah saudara-saudara kita,” kata Abu Nafi.

Lebih lanjut, Abu Nafi menyampaikan Blora harmonis berbasis budaya dan pariwisata. “Ketika saya menjadi anggota dewan, untuk pariwisata, aspirasi sudah masuk di banyak desa, antara lain Nglobo, Bangsri, Pengkoljagong juga desa – desa yang lain, untuk mengungkit perekonomian desa tersebut dan membuka lapangan pekerjaan,” jelas Abu Nafi.

Sementara itu, saat pemaparan visi misi dan program kerja, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Blora, Arief Rohman – Sri Setyorini menjelaskan bahwa mendukung agar wilayah Blora harmonis melalui visi misi dengan meningkatkan sumber daya manusia.

“Alhamdulillah, selama 3,5 tahun, kita sudah ada beasiswa nilainya Rp 4,3 Milyar, kedepan akan kita teruskan,” kata Arief Rohman.

Dalam pembangunan sosial budaya, lanjut Arief Rohman, terus meningkatkan perhatian dalam sosial budaya, dengan mengadakan acara sedekah bumi tingkat kabupaten. “Ke depan kita ingin, sedekah bumi yang ada sekarang, 295 desa kelurahan akan kita dukung, karena ini menjadi tradisi kita,” ucap Arief Rohman.

Dan juga, kata Arief Rohman, mewujudkan Blora aman, nyaman tanpa kekerasan. “Ngopeni saudara – saudara kita yang rentan, baik itu yang disabilitas, menjadi perhatian kita,” tandas Arief Rohman.

Kudnadi Saputro