blank
Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto. Foto: Ning S

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Polda Jateng melalui Pengurus Daerah (PD) Bhayangkari Jawa Tengah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal melalui kegiatan Bhayangkari Preneur Expo 2024, yang akan berlangsung di Queen City Mall, Kota Semarang pada 10-11 Oktober 2024.

Gelaran ini bakal diikuti lebih dari 80 gerai UMKM dan menjadi ajang penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Tengah.

Kegiatan Bhayangkari Preneur Expo 2024 tidak hanya untuk memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-72, tetapi juga untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan Bhayangkari dan keluarga, sekaligus memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Selain itu, acara ini membuka peluang kerja sama mitra binaan UMKM dengan Bank BRI, memberikan mereka akses lebih mudah pada pembiayaan dan pengembangan usaha.

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto menjelaskan, kegiatan yang diinisiasi oleh PD Bhayangkari Jawa Tengah ini diselenggarakan bekerja sama dengan Bank BRI, bertujuan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Ini adalah bentuk nyata dari upaya membangkitkan ekonomi lokal, sekaligus memberdayakan UMKM sebagai pilar penting ekonomi kreatif masyarakat,” ujarnya di Mapolda Jateng, Senin (7/10/2024).

Lebih dari sekadar pameran ekonomi, Bhayangkari Preneur Expo ini juga menghadirkan beragam aktivitas menarik, seperti coaching clinic bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar lokal maupun nasional. Pengunjung yang datang juga bisa ikut memenangkan berbagai hadiah doorprize menarik.

Artanto mengundang seluruh masyarakat untuk hadir dan merasakan langsung berbagai produk unggulan karya UMKM, yang mencakup sektor fashion, kerajinan tangan, makanan olahan, hingga produk dari sektor peternakan dan pertanian. Expo ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengenal lebih jauh layanan perbankan yang dapat mempermudah transaksi dan akses pembiayaan bagi pelaku usaha.

“Kegiatan ini tidak hanya membantu mendorong pemulihan ekonomi, tetapi juga menguatkan sinergi antara masyarakat dan pelaku usaha lokal, menciptakan iklim ekonomi yang berdaya saing dan inklusif,” imbuh Artanto.

Ning S