Ditempatkannya ngaji Ihya’ di situs Ratu Kalinyamat tersebut membawa suasana yang berbeda dari ngaji-ngaji sebelumnya. Pasalnya Kopdar ngaji Ihya’ di Sonder ini berada tepat di sebelah batu gilang yang dipercaya masyarakat sebagai tempat ‘khalwat’ sang ratu.
Tempat Istimewa
Menurut Gus Ulil, ngaji Ihya’ edisi kali ini sangat istimewa. “Tempat saya ngaji malam ini adalah tempat yang istimewa karena merupakan tempat yang sangat bersejarah”, ungkap Gus Ulil.
“Karena saya juga pecinta sejarah, bagi saya sejarah Ratu Kalinyamat yang telah dinobatkan sebagai pahlawan nasional beberapa waktu yang lalu merupakan teladan bagi kaum perempuan”, lanjut Ketua PBNU tersebut.
Masih menurut Gus Ulil, jauh sebelum RA Kartini yang menginspirasi perempuan di Indonesia sudah ada perempuan yang juga berasal dari Jepara yang lebih dulu menjadi wanita maju bahkan melampau zamannya. Dia bernama Ratu Kaliyamat. Menurutnya Ratu Kalinyamat adalah seorang super woman.
“Sejarah Ratu Kalinyamat yang nglurug bangsa Portugis di Malaka dengan mengerahkan armada perangnya bagi saya adalah sesuatu yang luar biasa, beliau ini bisa dikatakan super woman,” terang pendiri Ghazalia Colleg tersebut.
Sementara itu, salah satu panitia Kopdar Ihya’ menyampaikan bahwa ditempatkannya Ngaji bersama Gus Ulil di situs pertapaan Ratu Kalinyamat ini juga bertujuan untuk mengangkat situs bersejarah di Jepara.
Kopdar Ngaji Ihya’ Ulumuddin ini merupakan kegiatan ngaji yang ketiga yang pernah diselenggarakan di Kabupaten Jepara. Selain komunitas SO Jepara, hadir pula Petinggi Tulakan, warga Nahdliyin dari Fatayat, Muslimat, Ansor, Banser, IPNU-IPPNU serta Jamaah Gharu Langit yang dipimpin oleh Kiai Saiful Huda (Mbah Huda).
Usai ngaji, Gus Ulil beserta rombongan melihat dari dekat situs pertapaan sonder yang berada tepat di belakang pendapa utama. Situs berupa batu gilang ini tertutup kain kafan dan berada di dalam sebuah ruangan yang selalu terkunci.
ua