Bellinda Birton dalam kegiatan sosial bersama anak berkebutuhan khusus baru-baru ini. Bellinda Birton akan menjadi calon wakil bupati berpasangan dengan Sam'ani Intakoris di Pilkada Kudus 2024 mendatang. Foto:dok

KUDUS (SUARABARU.ID) – Bellinda Birton dipastikan akan meramaikan Pilkada Kudus 2024 mendatang. Perempuan cantik ini akan maju sebagai Calon Wakil Bupati Kudus berpasangan dengan Sam’ani Intakoris.

Hadirnya Bellinda Birton dalam kontestasi pesta demokrasi lima tahunan di Kudus ini menjadi menjadi dahaga atas minimnya calon perempuan di Pilkada Kudus.

Lima tahun lalu, memang ada nama Sri Hartini yang maju sebagai calon bupati, meski pada akhirnya harus kalah di pertarungan akhir.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai pencalonan Bellinda menjadi bukti bahwa tak ada pembeda antara peluang laki-laki dan perempuan dalam Pilkada.

Menurutnya, hal itu terbukti sudah cukup banyak pemimpin daerah perempuan, bahkan merata hampir di semua provinsi ada pemimpin perempuan.

“Kondisi itu tentu merupakan implementasi emansipasi perempuan, karena memang ketokohan perempuan yang tidak dibatasi dalam konstitusi kita. Negara hanya mengatur batas usia, dan batas dukungan politik, sementara untuk jenis kelamin tidak ada aturannya, tentu itu bukti emansipasi gender,” kata Dedi di Jakarta, Rabu 21 Agustus 2024.

Dedi menilai bahwa kepemimpinan perempuan merupakan murni proses politik dan demokrasi kita. “Mereka tidak hanya sekedar untuk menangani krisis pemimpin perempuan saja, tetapi diperlukan karena kapasitas kepemimpinannya secara murni,” ujarnya.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus pun mengapresiasi keterlibatan perempuan menjadi pemimpin di sejumlah daerah.

“Walaupun tak menjadi isu utama, munculnya calon kepala daerah perempuan atau wakilnya di beberapa tempat tetap saja sesuatu yang layak diapresiasi,” kata Lucius.

Lucius mengakui jika representasi perempuan dalam Pilkada memang tak banyak dibicarakan, karena orang-orang lebih fokus terhadap dukungan parpol.

“Pembicaraan atau kepedulian orang lebih banyak fokus pada bagaimana bisa mendapatkan dukungan parpol sebanyak-banyaknya bagi calon yang peluangnya menangnya tinggi,” kata dia.

Ali Bustomi