blank
Tim Dosen UMKU Kudus berikan pelatihan pembuatan gel lidah buaya di Desa Kedungwaru, Demak. Foto: AR

KUDUS (SUARABARU.ID) -Tim Dosen Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) memberikan pelatihan pembuatan gel lidah buaya belum lama ini.. Kegiatan yang diselenggarakan di Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, dihadiri oleh 30 warga setempat

Gel lidah buaya dimanfaatkan untuk terapi alternatif penyembuhan dermatitis. Tumbuhan sukulen ini menghasilkan gel berwarna bening yang ampuh dalam mengatasi berbagai masalah pada kulit, seperti luka lecet,  luka bakar derajat ringan, jerawat, dermatitis seboroik, serta eksim.

Pelatihan ini dipandu oleh Apt. Zaenal Fanani, M.Sc  seorang dosen yang ahli dalam bidang farmasi. Zaenal menjelaskan bahwa lidah buaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kulit, terutama dalam mengobati kondisi dermatitis yang sering dialami oleh masyarakat.

“Masyarakat Kedungwaru Lor dipilih sebagai lokasi pengabdian karena, Tim menemukan masalah dermatitis atau gatal-gatal di kulit yang didertia oleh masyarakat pasca banjir yang melanda Kecamatan Karanganyar, banyak masyarakat yang mengalamai penyakit gatal kulit” ujarnya.

“Karena itulah kami mengambil lidah buaya yang mudah ditemukan di sini, lidah buaya memiliki sifat anti-inflamasi, anti-bakteri, dan anti-jamur yang sangat efektif dalam mengobati dermatitis atau gatal-gatal, penggunaan gel lidah buaya sebagai terapi alternatif sangat cocok karena alami dan minim efek samping,” katanya.

Selama pelatihan, peserta diajarkan cara memilih daun lidah buaya yang baik, teknik pengolahan, hingga cara penyimpanan gel lidah buaya agar tetap steril dan efektif. Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap langkah yang diberikan, mulai dari pemotongan daun lidah buaya, pengupasan kulit, hingga proses penghalusan dan penyimpanan gel.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam menghadapi masalah kulit seperti dermatitis yang sering dialami oleh keluarga kami, dengan pelatihan ini, kami jadi tahu cara membuat gel lidah buaya sendiri di rumah, dan disini banyak sekali tanaman itu” kata Insan Kumila, salah satu peserta pelatihan.

Sementara itu, Yunita Rusidah, ketua tim pengabdian masyarakat juga menjelaskan manfaat ekonomi yang bisa dikembangkan oleh masyarakat setempat. “Kegiatan ini juga diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan tanaman lidah buaya yang banyak tumbuh di halaman mereka, kemampuan membuat gel lidah buaya sendiri, warga dapat menjualnya dalam skala mikro kepada warga lain yang membuthkan” pungkasnya.

Hadepe – AR