blank
Rapat Kerja Kesehatan (Rakerkes) bertemakan Perubahan Iklim dan Kesehatan Masyarakat Semarang Makin Kompak Makin Hebat Melesat Menuju Indonesia Emas yang digelar Dinkes Kota Semarang di Hotel Quest, Selasa 16 Juli 2024. foto : Humas Dinkes

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang meluncurkan inovasi pelayanan kesehatan. Peluncuran dilakukan Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam Rapat Kerja Kesehatan (Rakerkes), di Hotel Quest, Selasa 16 Juli 2024.

Raker bertemakan Perubahan Iklim dan Kesehatan Masyarakat Semarang Makin Kompak Makin Hebat Melesat Menuju Indonesia Emas itu Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam dan sejumlah organisasi perangkat daerah lainnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Semarang juga meluncurkan Dinkes Kota Semarang. Inovasi pertama yakni Program Pengendalian Tuberkulosis Berbasis Wilayah di Kota Semarang atau Rotan Semar. Inovasi ini dukungan platform digital yang terintegrasi dengan Sistem Semar Betul.

Strategi dalam Rotan Semar menggunakan pendekatan pentahelix (sebuah model inovatif pengembangan dari model Quadruple Helix yang menghubungkan akademisi, praktisi/bisnis, komunitas, pemerintah dan media untuk menciptakan ekosistem berdasarkan kreativitas dan pengetahuan) yang dilakukan secara masif, terstruktur dan terintegrasi.

Inovasi kedua Katalis Otomatis dan Integrasi, sistem teknologi informasi untuk pengumpulan data cuaca berbasis Internet of Thing (IoT) di Kota Semarang atau Inovasi Khatulistiwa.

Inovasi Khatulistiwa bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pemantauan cuaca, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti analisa dampak cuaca terhadap kesehatan, peringatan dini bencana alam, pertanian, dan penelitian ilmiah.

Lalu Anjungan Kesehatan Mandiri Warga Kota Semarang (Anjaswara), program ini merupakan alat skrining kesehatan berbasis IoT yang terdiri dari tiga komponen yaitu, tinggi badan, berat badan, pemeriksaan gula, dan selanjutnya akan dikembangkan oleh berbagai skrining kesehatan.

Kemudian Robot Layanan Dinas Kesehatan Boleh Tanya Apa pun ke Dia atau Ronaldia. Inovasi ini merupakan pengembangan dari RONALDO yang juga berbasis kecerdasan buatan.

Robot ini yang dilengkapi dengan berbagai fitur untuk interaksi dan navigasi dengan menggunakan 6 servo untuk menggerakkan lengan kiri, kanan, dan kepala.

“Rakerkes Dinkes Kota semakin banyak inovasi yang dilakukan dalam rangka layanan dasar untuk masyarakat,” ujar walikota usai kegiatan.

Dirinya berharap dengan adanya inovasi-inovasi ini bisa membantu dan menyelesaikan permasalahan atau kasus-kasus penyakit masyarakat di Kota Semarang. Dirinya memastikan, pelayanan kesehatan ini akan bekerja secara optimal.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam, mengatakan, inovasi tersebut merespons banyaknya keluhan kesehatan dari masyarakat. Ia berharap dengan inovasi-inovasi itu bisa membantu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Kota Semarang.

Terkait Rakerkes, tema perubahan iklim diambil karena ternyata sangat berdampak pada kesehatan manusia. Oleh karena itu, ia ingin mengingatkan pentingnya menjaga kebugaran di tengah perubahan iklim yang signifikan.

“Kami melihat mulai 2023 sebetulnya perubahan iklim dilihat siklus 10 tahun, tapi yang kita lalui di 2023 kemarin, ternyata berlanjut di tahun 2024. Sehingga kita lakukan upaya-upaya mitigasi, adaptasi, dan sudah tersampaikan,” katanya.

Hery Priyono