KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus, mengajak perusahaan swasta untuk bersama-sama membangun Kabupaten Kudus melalui skema kolaborasi sosial berskala besar.
Dukungan dari stakeholder akan menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Kudus.
Hal tersebut sebagaimana ditegaskan Pj Bupati Kudus M Hasan Chabibie saat menghadiri penyerahan bantuan RSLH bagi warga tak mampu dari PT Djarum yang digelar di pendapa Kabupaten Kudus, Rabu (10/7).
Dalam kesempatan itu, PT Djarum membantu membangun 80 unit rumah sehat layak huni (RSLH) bagi masyarakat tidak mampu yang tersebar di sembilan kecamatan yang ada di Kudus.
“Kami mencatat di Kabupaten Kudus terdapat 6.774 rumah tidak layak huni (RTLH) yang harus dibantu. Sehingga kami mengajak semua perusahaan swasta di Kudus untuk berkolaborasi skala besar,” kata Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie pada acara seremoni serah terima simbolis rumah sederhana layak huni (RSLH) dari PT Djarum kepada para penerima bantuan RSLH di Pendopo Kudus, Rabu (10/7).
Ia juga memberikan apresiasi terhadap PT Djarum Kudus yang membantu memperbaiki 80 unit rumah tidak layak huni menjadi rumah sederhana layak huni (RSLH).
“Kami membayangkan, ketika semua perusahaan swasta lainnya di Kudus juga memiliki visi yang sama, tentunya rumah tidak layak huni di Kudus bisa diselesaikan bersama,” ujarnya.
Melalui program RSLH tersebut, kata dia, semakin banyak masyarakat yang lebih sehat dan produktif karena menempati hunian yang layak bersama keluarga.
Ia juga berharap program RSLH ini berjalan dengan baik, berkelanjutan, dan tepat sasaran sehingga semakin banyak masyarakat dengan penghasilan rendah dapat merasakan hunian yang aman, sehat, dan nyaman.
“Kepada PT Djarum, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas inisiatif, kepedulian, dan uluran tangan bagi masyarakat khususnya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Rumah layak huni merupakan salah satu elemen mendasar bagi warga dalam menjaga kualitas hidupnya. Semoga dengan bantuan ini, tingkat kesejahteraan para penerima bantuan menjadi semakin baik,” ujarnya.
Sementara, Deputy General Manajer Community Development PT Djarum Achmad Budiharto mengungkapkan program RSLH ini bertujuan untuk membantu masyarakat di Kabupaten Kudus dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya.
“Kami berkolaborasi dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus guna membantu masyarakat dengan penghasilan rendah agar memiliki hunian yang lebih aman, sehat, dan nyaman,” ujarnya.
Menurut dia program RSLH ini harus terus dilanjutkan untuk membantu memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Untuk semester pertama ini total ada 80 rumah, sementara pada semester kedua nanti ditargetkan 100 rumah lagi.
Untuk membiayai renovasi maupun pembangunan ulang 80 rumah tersebut, PT Djarum total mengucurkan anggaran tidak kurang dari Rp4 miliar. Dengan alokasi biaya masing-masing rumah berkisar Rp50 juta hingga Rp55 juta. PT Djarum juga menerapkan total intervensi sehingga penerima bantuan tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali.
Selain itu, bantuan RSLH tahun 2024 ini juga berasal dari Perusahaan Kopi Tubruk Gadjah dan PT Hartono Istana Teknologi.
Sebelumnya, perusahaan rokok terbesar di Kudus itu juga melakukan renovasi atau membangun ulang sebanyak 70 rumah di berbagai kabupaten di Jateng. Perdana dilakukan pada tahun 2022 dengan menyasar empat kabupaten, yaitu Pemalang ada 10 rumah, Kudus 10 rumah, Rembang lima rumah, Demak 10 rumah. Kemudian pada 2023 di tiga kabupaten yaitu di Kudus ada 25 rumah, Grobogan lima rumah, dan Blora juga lima rumah.
Ads-Ali Bustomi